Chapter 7: Pertemuan

Start from the beginning
                                    

"Kak Nana?" bisikku pada Aldi. Aldi hanya mengangguk dan tersenyum. Ah jadi ini yang membuat Aldi bermusuhan dengan Gevin.

Aku pernah mendengar kabar jika Kak Nana meninggal karena sahabatnya sendiri. Mungkin Aldi salah paham dengan berita itu. Tapi mungkin juga berita itu benar.

"Jadi, bagaimana rasanya bertemu lagi? Veve terlihat tidak dalam mood nya." Kak Reyna tersenyum kepadaku sambil menggosokkan kedua tangannya.

"Tidak. Aku baik-baik saja, Kak." jawabku sambil tersenyum.

"Kalian kenal Jihan 'kan? Dia tunangannya Gevin, sekitar 1 bulan yang lalu." ucap Kak Reyna dengan tertawa pelan.

Tunangan?

Aku hanya tersenyum mendengarkan ucapannya. Aldi menggenggam tanganku cukup erat.

"Ya, kami pernah bertemu sebelumnya. Ah, Jihan ini yang kamu ceritain ke aku 'kan? Teman SMP kamu?" ucap Aldi.

Aku tahu jika Aldi sengajak berbicara seperti itu ntuk mencairkan suasana. Aku tidak suka suasana ini. Membuatku terlihat kaku.

***

"Bang, gue numpang tidur ye?" ucap Aldi sambil duduk di sofa ruang keluarga. Bang Dani yang tadi baru saja melepas jaketnya pun langsung melemparnya ke arah Aldi.

"Ngarep lo ah. Jangan di kira gue gak tau ya masalah-masalah lo di masa lau. Main numpang-numpang aja." ucap Bang Dani yang tidak terima.

Aku masih menatap ke arah televisi yang menayangkan drama Korea. Tiba-tiba Aldi duduk disebelahku. Namun, ia kemudian menidurkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di pahaku.

"Sayang, boleh tidur disini 'kan? Papa sama Mama lagi ke Bandung. Boleh ya?" tanyanya sambil memejamkan kepalanya.

Menginap?

Aku yang terkejut pun langsung mendorong kepalanya dari pahaku.

DUK

Aku ikut meringis pelan saat kepala Aldi membentur lantai. Dia meringis dan menggosok-gosok kepalanya yang menyentuh keramik.

"Yak! Sakit!" serunya sambil menggosok-gosok kepalanya. Aku tersenyum miring.

"Lo sih ganggu aja. Lagi enak nonton drama Korea nih. Cakep-cakep gak kayak lo."

Aku menunjuk televisi yang terdapat wajah Song Jong Ki. Aldi mengikuti arah tanganku. Dia memperhatikan layar televisi. Namun, wajah cemberutnya terlihat jelas.

"Gantengan gue. Dia yang niruin wajah gue. Gue juga kayak gitu. Tapi gue ketemu lo. Dan wajah gue berubah." ujar Aldi sambil menunjuk-nunjuk wajah Song Jong Ki.

Aku menatapnya tajam. Ku perhatikan wajahnya. Matanya, hidungnya, bibirnya. Ah, tidak. Kenapa aku membayangkan cowok sok keren ini. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Nah 'kan! Lo ketahuan. Gue emang ganteng. Beruntung dah lo nanti kawin sama gue." ujarnya sambil kembali duduk disebelahku.

Aldi menaikkan tangan kirinya ke atas sofa. Lalu dia memeluk leherku. Namun, aku masih memperhatikan layar televisi. Ah, tampan sekali Song Jong Ki.

Tiba-tiba aldi menggosok pipi kananku. Aku langsung menatapnya seakan bertanya 'apa yang kau lakukan'. Aldi hanya diam dan kembali menggosok pipiku.

"Lupakan Gevin." ucapnya yang menatapku dalam. Ku lihat matanya, kutatap dengan dalam juga.

"Ngomong apaan sih, Di. Ngelindur ya, lo?" tanyaku.

"Gue cuma takut lo pikirin cowok brengsek itu. Gue takut lo kayak dulu lagi. Ya, gue tau apa yang lo lakuin sama Jihan waktu itu. Gue tau. Gue tau karna Gevin dulu sahabat gue." ucapnya.

"Tapi kalian begini karna gue?" tanyaku menebak. Namun, itu ternyata salah. Aldi menggelengkan kepalanya.

"Gue mau cerita singkat tentang dia sama Jihan. Tapi gue masih belom bisa cerita sama lo yang lain. Waktunya belom tepat. Gue janji bakal cerita sama lo." ucapnya meyakinkanku.

"Oke, cerita sama gue." timpalku. Aku memejamkan mataku sebentar. Ku hembuskan napasku dengan kasar.

"Tiga bulan yang lalu, waktu kita clubbing, gue sama Gevin ketemuan sama Jihan. Gevin bilang, dia kenal Jihan di sosmed. Waktu itu gue banyak pikiran. Jadi gue ngelamun, dan waktu gue sadar, ada yang bilang Gevin mabuk berat. Gue gak nemuin dia, akhirnya gue pulang." jelasnya.

"Dan lo ninggalin dia pulang?" tanyaku sambil menatapnya. Aku tidk berusaha mencari jawaban di matanya, kerena aku tahu dia berbicara dengan mulutnya.

"Sorry, gue..."

To be continue...

Should I?Where stories live. Discover now