32

2.7K 334 21
                                    

Aku membetulkan letak topiku. Ya, sekarang graduation day dan aku memakai toga seperti wisuda. Aku memolesi wajahku dengan bedak tipis dan make up natural yang baru aku pelajari tadi malam. Setelah semua selesai, aku langsung turun ke bawah mendapati mama yang sudah siap untuk menghadiri graduation day ku.

"Kamu berangkat sama Calum ya, mama sama aunty Joy soalnya". Ucap Mama, aku pun berpamitan ke rumah sebelah. Disana, aku melihat Aunty yang sudah hampir siap. Aku pun menanyakan keberadaan Calum. Setelah tahu, aku langsung menuju kamarnya.

"Cal". Ia menoleh. Ia seperti kaget melihatku dengan pakaian seperti ini. Dia juga memakai toga sepertiku.

"Lo cantik Cals". ucapnya.

"Gombal lu, gue berangkat sama lu ya, mama sama Aunty soalnya". Calum mengangguk.

Setelah berpuluh-puluh menit. Aku dan Calum sampai di sekolah. Suasananya sudah mulai ramai, aku dan Calum langsung menuju ke gerombolan bocah idiot dan Alena.

"Yah kita pisah, len". Ucapku. Alena langsung memelukku. "I'm gonna miss you".

"jangan bikin nangis dong, make up gue luntur nanti". Ucap Alena. "Eh btw kan Calista udah putus sama Egi, terus kita bakal pisah, lo ga mau ngomong apa gitu Cal?".

Calum menggaruk tengkuknya, seperti canggung, "ehm, kan gue gabakal pisah sama Calista, kita kan tetanggaan dari lahir". Aku hanya meng-iyakan pernyataan Calum. "Lagian gue udah dijodohin sama dia". Ucapnya lagi.

"Dih siapa bilang?". Aku mengernyit jijik. "Kaga ye".

"Emang lu ga mau gitu dijodohin sama gue?". Ucap Calum sambil menaikan satu alisnya. "Yee ga bisa jawab, mau kan lu berarti". Aku langsung meninju lengan Calum.

"Gue heran sama kalian berdua, temen rasa pacar ya?". Kini Luke yang bicara.

"Idih gue tuh udah nembak ni cewe, tapi dianya kaga ada respon". Calum langsung menarik hidungku, aku hanya mendengus.

"Udah ah, mending sekarang kita langsung ke aula". Ucap Michael yang menyelamatkanku.

Di aula, aku duduk diapit Calum dan Michael, sebenarnya bukan dengan Michael, tapi alena, karna Michael mengusir Alena, dia jadi duduk di sampingku.

Acara pun dimulai, kuharap aku mendapat nilai bagus. Agar diterima di UNSW, karena universitas itulah yang kuimpikan sejak dulu. Aku tidak menemukan batang hidung Egi sejak aku datang di sekolah. Kuharap aku masih sempat berfoto dengannya.

"Baiklah, kami akan mengumumkan nama siswa kami yang nilainya tertinggi ketiga, selamat untuk.....Calista Allison Harris". Aku menutup mulutku tak percaya, semua orang bertepuk tangan. Teman-teman disekitarku langsung menyalamiku dan memberiku ucapan selamat.

Aku pun langsung maju ke panggung untuk memberikan salam. Kepala sekolahku langsung meberiku piala dan piagam serta ijazah.

"Puji tuhan, terima kasih untuk tuhan". Ucapku masih dengan senyum. "Terima kasih untuk mama dan papa, guru-guru, semua tutor, dan teman-teman saya. Terima kasih untuk Alena yang mengajari saya juga". Alena langsung memberikan kecupan jauh padaku. "Terima kasih untuk Luke yang mengajari matematika". Luke mengangguk dan tersenyum menampilkan senyuman di bibirnya. "Dan Michael, orang yang limited edition". Michael dan seisi aula pun tertawa. "Dan satu lagi, terima kasih untuk Calum yang selalu merusak feels, thanks for your love, man". 
Aku langsung turun dari panggung dengan suara tepuk tangan seisi aula. Senyuman tak bisa luntur dari bibirku, aku sangat senang.

"You're welcome". Bisik Calum di telingaku.

***

Aku menatap toga dan pialaku diatas meja, aku masih tidak percaya bahwa aku sudah lulus. Banyak kenangan yang ada di sekolah, Egi,Calum, dan yang lainnya. Aku juga sudah sempat berfoto dengan Egi, tapi yang lebih banyak berfoto denganku adalah Michael. Katanya ia akan tinggal di rumah neneknya di Inggris selama setahun, aku tidak tahu alasannya kenapa, tapi ia akan kembali ke Sydney lagi.

The Reason I Love Tom : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang