19

2.3K 316 5
                                    

"Dek, ada Lou tuh di depan". Ucap mama diambang pintu kamarku. Aku sengaja tidak menutupnya.

Aku langsung cepat cepat keluar rumah menghampiri kak lou dan kak andy yang seperti juga sudah mengobrol bersama.

"Kak lou!!!!!!!!!". Teriakku sambil berusaha memeluk tubuhnya yang bersandar pada mobil.

"Hei, semangat amat".

"Hehehehe kangen, sendiri aja?". Tanyaku sambil menerawang kaca mobilnya. "Eh itu siapa?". Ucapku sambil menunjuk kursi belakang mobil. Aku samar samar melihat seseorang didalamnya.

"Yah, ketahuan ya?". Kak lou ketawa dan mengisyaratkan seseorang untuk keluar dari mobil.

"Ohhhh payne bodoh ternyata".

"Hei aku mendengar itu, apa kau tidak mau memelukku?".

"Kak andy, lihatlah temanmu yang bodoh itu". Ucapku pada kak andy. Kak andy hanya terkekeh melihat Liam yang memutar matanya.

"Liam liam kau suka sekali menggoda adikku". Ucap kak Andy. "Sebaiknya kita masuk? Apa kita mengobrol disini saja?".

"Disini saja, karna seorang lagi belum datang". Ucap kak lou sambil melihat ponselnya.

"Harry-kah?". Ucapku semangat

"Kenapa mencari Harry? harusnya Niall!". Ucap Liam sewot.

"Tidak bisakah kau diam, Payne?". Liam memutar matanya dan bersandar di mobil sama seperti Kak lou. "Aku rindu Harry, aku jadi ingin menghitung jumlah mantan pacarnya jika bersama dia". Liam tertawa.

"Kenapa? Kau ini bodoh sekali. Mantan pacar disuruh hitung. Bagaimana bisa Niall dan Calum betah dengammu". Ucap liam disertai tawaannya.

"Aku benci padamu Liam Payne".

Tak lama kemudian, mobil hitam berhenti didepan rumah Calum. Setahuku ini mobil Uncle David, tapi apa dia sudah pulang kantor? padahal ini baru jam makan siang.

Keluarlah laki-laki berambut hitam yang memakai kemeja dan kacamata hitam beserta skinny jeansnya. "Calum?". Panggilku, dan si empunya nama menoleh. Aku menghampirinya yang sebelumnya mendapat godaan dari liam dan kak lou. "Dari mana? dan ini, ini mobil uncle david kan?".

"Gue dari nganter papa, mobilnya gue bawa karna papa akan ke California nanti malam. Kenapa?".

"Lo mau dikenalin ke mereka?". Calum mengikuti arah mataku tertuju. "Temannya kak Andy sekaligus temannya niall".

Ia berpikir sejenak lalu mengangguk. Kutarik pergelangan tangan Calum menuju dimana mereka berdiri. "Liam kenalkan ini Calum, dan kak lou, ini Calum". Mereka saling berjabat tangan dan melempar senyuman.

"Calum, kapan kau menembak gadis gila itu? keburu dia bersama Niall". Ucap Liam dengan santainya. Calum hanya tertawa, aku langsung memukul perut Liam dan ia meringis kesakitan.

"Aku masuk dulu, kutinggal bersama Calista ya". Ucap kak andy yang langsung masuk kedalam rumah.

"Secepatnya". Ucap Calum yang berhasil membuatku kaget setengah mati. Hei, apa aku tidak salah dengar? dia akan menembakku secepatnya!

"Aku tidak salah dengar?". Kutatap mata coklatnya itu. Dia hanya membalasnya tersenyum.

"Menembak di games resident evil maksudnya". Ucapnya sambil tertawa.

*Game resident evil itu kaya nembak zombie-zombie

***

Malam ini aku diajak ke Pub oleh Kak Lou. Hei! ke Pub untuk menemui papa Kak Lou. Papa kak lou adalah pemilik pub itu. Jadi mama membolehkanku ikut tapi tidak meminum/makan sesuatu disana.

The Reason I Love Tom : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang