2

3.5K 446 20
                                    

Seperti biasa, aku bangun pagi lalu mandi dan sarapan bersama kak Andy dan mama. Kalau papa? dia lebih sering keluar kota daripada di rumah.

"Dek, kamu sekelas sama calum?". Tanya mama yang menyendokkan sesuap nasi goreng ke mulutnya.

"Iya ma". Jawabku singkat

Aku cepat-cepat menghabiskan nasi goreng pagiku dan segera berangkat ke sekolah. Aku terbiasa berangkat sekolah dengan kak Andy, jadi aku harus menunggu rutinitas kak Andy sebelum berangkat sekolah-poop.

***

Aku langsung duduk di kursiku karena bocah asia disampingku belum datang, aku langsung mencoret meja calum dengan tip-ex. Lalu aku menuliskan kata-kata indah menurutku di meja itu.

Calum fuckin hood, bocah asia gila tengik

7 kata ter-romantis yang aku tulis.

Ini baru permulaan, calum!

Aku langsung menyembunyikan tip-ex di tasku dan membuat raut muka tidak peduli seperti biasa saat calum,michael,dan luke masuk ke kelas.

"Selamat pagi calis". Sapa michael yang sekarang berambut hijau.

"Selamat pagi juga mike". Sapaku balik

"HOLY SHIT". Teriak calum yang sudah pasti karena kata-kata romantisku.

Luke dan michael yang didepanku langsung menoleh ke arah Calum yang sudah naik darah.

"Kenapa cal?". Tanya luke

Calum langsung menatapku lekat-lekat, yang pasti maksudnya menuduhku yang menulis kata-kata romantis itu.

"Elo kan yang nulis ini?". Ucapnya sambil menunjuk-nunjukku

"Sok tahu!". Kataku enteng

"Siapa lagi orang yang manggil gue bocah asia ha?".

"Itu udah tau". Aku masih masa bodo dengan tatapan membunuh calum. Padahal itu menurutku romantis, seorang calista membuat tulisan di meja seorang lelaki. Lalu Mr. Jhon berhasil membuat nyawaku selamat pagi ini.

***

"misi dimulai". Ucapku sambil memegang air dingin yang aku beli bersama Alena di kantin.

"Misi apaan cal?". Tanya Alena bingung

"Don't call me 'cal' Alenaa". Aku memanyunkan bibirku dan mendengus kesal kearah alena.

"Kan lucu, lo dipanggil 'cal'. Eh misi apaan?".

"Cal itu calum gue calista, lo liat ya". Aku langsung menghampiri calum yang sedang berdiri membelakangiku. Kutepuk bahunya lalu dia menoleh dan pyar! aku menyiram celana bagian depan calum.

"YAAMPUN CALUM, LO BARU PUBERTY? PADAHAL LO UDAH UMUR ALMOST 17. PUBERTY DI SEKOLAH PULA, MENDING SEKARANG LO GANTI CELANA LO DEH 'DEK' HUH". Teriaku yang menekankan kata 'dek', lalu aku berjalan ke arah alena yang speechless melihat kejadianku.

"Gimana lena?". Tanyaku yang sudah duduk didepan Alena tanpa melihat calum sekalipun.

"Sumpah, lo berani banget". Alena hanya menggeleng-geleng sambil terus memakan spagetti-nya.

"Impas deh". Kataku yang juga memakan spagettiku.

***

"Puas lo?". Kata calum gebrak mejaku

"Banget, btw celana lo udah diganti dek?". Kataku sambil menaikan satu alisku. "Gak usah lebay deh, pake gebrak meja segala".

"Inget aja, gue pasti bales". Katanya yang langsung duduk dikursinya.

The Reason I Love Tom : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang