20

2.5K 308 10
                                    

Aku duduk ditepian ranjang Calum. Niatnya hari ini akan main Fifa. Sedangkan si empunya kamar sedang pergi mandi dan menyelesaikan masalah dengan pencernaannya-if you know what I mean. Aku masih ingat jelas ketika aku pernah balas dendam pada calum lewat ponselnya yang sekarang berada disampingku. Kuambil ponselnya dan iseng membuka-buka galeri, sosmednya, dan kontaknya.

Tiba-tiba Calum keluar dari toilet dan menatapku kaget saat melihatku memegang ponselnya. "Lo liat apaan dihape gue?". Tanyanya. Apa salah ya jika hanya lihat?

"ga liat apa-apa cuma liat foto". Ucapku mengalihkan pandangan ke arah lain. Dia cuma menatapku lalu duduk disampingku sambil nenyalakan PSnya.

***

Tok...tok...tok....

Aku berjalan gontai dari sofa untuk menggapai kenop pintu dan membukakannya untuk orang yang mengetuknya tadi. Pintu pun terbuka menampilakan sosok yang tersenyum manis kearahku. Dia Niall.

"Niall? Masuk dulu". Aku pun mempersilahkannya masuk dan menyuruhnya duduk di sofa. "Ada apa Ni?".

"Hanya memberikanmu undangan". Dia menyodorkan kertas pink yang sudah dibungkus plastik dan pita diujungnya. "Aku membantu Gemma menyebarkan undangan ulang tahunnya yang ke 16. Jadi kau diharapkan datang Cals". Dia tersenyum lagi kearahku.

"Astaga, aku lupa jika Gemma akan ulang tahun. So, apa ada ketentuan?". Tanyaku

"Hanya saja kau disuruh dandan yang cantik dan memakai dress suruhan Gemma. Sudah ada di surat undangannya". Aku mengangguk mengiyakannya. "yasudah aku pulang dulu. Oh iya, kau boleh mengajak seseorang untuk menjadi temanmu disana. Karena acaranya seperti pesta pernikahan. Akan sangat ramai". Niall bangkit berdiri dan aku mengantarnya sampai pintu depan. Setelah berterima kasih, aku melambaikan tangan padanya.

Sesaat setelah niall pergi dan aku hendak masuk kedalam rumah, aku melihat Calum dipekarangan rumahnya sedang menatapku dengan tatapan kecut. Oh ada apa ini?. Aku langsung menghampirinya, dan ya siapa tahu dia mau diajak ke pesta Gemma.

"Cal". Panggilku.

"Ngapain niall kerumah lo?". Dia bahkan belum menjawab salamku.

"Cuma ngasi ini, eh lo mau ikut gue ke pesta kakaknya Harry? temenin gue ya". Calum menatapku lalu melihat undangan yang kuperlihatkan padanya. "So? temenin gue please. Lo harus tau kalo Gemma itu temen-temennya banyak dan pasti banyak juga yang diundang. Liat aja, gue yang temennya Harry aja diundang". Ucapku panjang lebar.

"Gue kan ga diundang". Ia menyerahkan undangan dari Gemma padaku. "Lagian emang boleh?".

Aku mengangguk, "tadi niall bilang, aku disuruh bawa teman karena disana pasti rame". Calum menarik nafas panjang lalu mengangguk. "Jadi lo mau?". Ia mengangguk sekali lagi. "Woahhh thankyou thankyou". Aku pun berbalik meninggalkannya masuk ke dalam rumah. Begitupun dengannya.

***

Hari ini niatnya aku akan mengurung diri dikamar membersihkan diri untuk besok malam di pesta Gemma. Setelah mengendap-endap ke kamar mandi di kamar mama mengambil masker wajah dan rambut serta alat manicure-pedicure, aku kembali kekamar dan mulai melakukan aktivitasnya.

Setelah mencuci rambutku hingga bersih aku memoleskan krim masker rambut dengan bantuan kaca riasku. Setelah selesai aku menjepitnya dengan jepitan rambut dan ditutup dengan handuk kecil. Setelah rambut selesai, tinggalah wajahku yang akan dipoles. Aku ingat saat memolesi krim masker wajah pada calum. Jika diingat-ingat, wajahnya sangat lucu.

Aku menunggu krim wajahku mengering dan masker dirambutku dengan memutar beberapa lagu.

Shawn mendes - Imagination
The script - No Words
Blink 182 - Stay Together For The Kids
One Republic - Secrets
The Script - Walk Away
Coldplay - Fix You

The Reason I Love Tom : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang