14

2.2K 302 7
                                    

Calista POV

Untung saja kemarin malam aku gak nangis jadi mataku gak sembap deh. Hari ini aku mendapat kelas pukul 10 karena mata pelajaran yang mulai pukul 8 tidak ada. Aku sengaja bangun pukul 8 karena mataku juga tidak mau diajak kompromi.

Berhubung aku ke sekolah jam setengah 10, Aku naik bus dan menunggu seperti biasa di halte. Aku lupa mengabari Tom untuk menelponku kemaren dan alhasil aku tidak mengobrol dengannya.

Bus yang akan kutumpangi sudah datang. Aku cepat-cepat menaikinya sebelum penuh dengan orang-orang yang akan ke kantor. Aku turun tepat di halte dekat sekolah. Aku sengaja tidak ikut mobil michael seperti biasa karna dia akan berangkat dengan Ash menggunakan motor.

"Calum". Panggilku saat kami bertemu di gerbang sekolah. Ia menatapku sekilas lalu melanjutkan jalannya. Dia kenapa sih?

Aku mengikutinya dari belakang, lalu dia berhenti mendadak sehingga aku menabrak badannya.

"Kalo jalan tu pake mata sama kaki, jangan pake hidung". Ucapnya ketus.

Hei! baru kemarin dia mengajakku berdamai dan lihat apa yang dia ucap tadi.

"Yang pake hidung tu siapa hah?" Ucapku tak kalah ketus.

"Menyingkir dari belakang gue, bitch".

Aku kaget mendengar ucapan calum tadi, dia mengataiku 'bitch'?

"lo gak punya otak, dickhead". Ia membalikkan badannya lalu menatapku garang. Dikira aku takut sama dia. "DASAR LO, BITCH. NGAJAK DAMAI TAPI DIRINYA SENDIRI BAJINGAN". ucapku tepat di depan wajahnya. Aku lalu meninggalkannya yang mematung di tempatnya. Aku benar-benar muak dengan calum, dasar penjilat!

***

"Minggir lo bitch, ini tempat gue sama temen gue. Jalang gak boleh duduk disini". Ucapnya saat aku duduk bareng michael,luke dan alena di kantin.

Aku berdiri dan menatap matanya yang pernah membuat aku kaku setengah mati. "Lo ngatain gue jalang? Gue jalang lo apa? sampah?". Kita lagi-lagi jadi bahan tontonan pengunjung kantin. Drama ber-rating tinggi ada lagi.

Calum mendengus, "lo kan emang jalang, semua orang tau". Ucapnya santai

"Cih, lo gak ngaca hah? lo banci beraninya sama cewe". Aku tersenyum miring.

"Kalian tu apaan sih? katanya damai tapi berantem lagi, kenapa sih?". Ash datang menengahi.

"Lo tanya aja sama temen lo yang otaknya gak kepake ini". Aku menyiram wajah calum dengan milkshake yang aku beli dikantin. Aku benar-benar muak dengan calum, aku benci lagi sama dia.

Aku langsung berjalan meninggalkan kantin. Entahlah apa yang terjadi disana.

***

Aku benar-benar kesal pada calum, aku sampai tidak mengikuti satu pelajaran karena gak pengen liat mukanya yang ada dua itu.

"Kenapa lagi sih cals?". Tanya alena saat dia menghampiriku di perpustakaan sekolah.

"Gatau tuh, tiba-tiba ngajak berantem lagi tuh orang. Lo tau gak? gue diem-diem dikatain bitch sama dia". Ucapku berapi-api.

"Kalian kok sekarang berantemnya kasar sih, ada apa sih sebenernya?".

"Gue gak tau len, mending tinggalin gue sendiri. Gue lagi males diintrograsi". Alena pun langsung meninggalkanku di perpustakaan ini, entahlah sebentar lagi aku akan ikut atau tidak pelajaran selanjutnya.

Aku meninggalkan perpustakaan mencari udara segar. Rasanya pengen ke kelas tapi males banget ketemu bocah gak punya otak itu.

Aku merogoh saku seragamku mencari nomor yang harus kuhubungi sekarang.

The Reason I Love Tom : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang