30

2.2K 292 10
                                    

fuck fuck fucK

"Calista, aku bisa jelasin". Egi berusaha meraih pergelangan tanganku namun aku selalu menariknya kembali.

"Fuck you, menjauh lo dari gue". Aku berjalan mundur untuk bertahan dengan keterkejutanku tentang apa yang di lakukan Egi. Sedangkan perempuan yang dibelakang sana--kau taulah, itu Zoe-- menunduk sambil meremas tangannya sendiri.

"Calista aku bisa jelasin". Ucapnya terus sambil mencoba meraih tanganku. Namun selalu kudorong badannya.

"Lo mau jelasin apa hah? Gue udah liat semuanya, gue ulangin semuanya dan lo mau jelasin lagi ke gue?". Dari raut wajah Egi, terlihat ekspresi sedih. Tapi aku tahu itu hanya ekspresi bohongan. "Lo bullshit tau ga?".

Aku langsung berlari ke kelas, tidak peduli dengan Egi yang terus mengejarku dan memanggil namaku. Saat diujung lorong, aku bertemu Michael dan Calum. Tanpa pikir panjang aku berlari memeluk Michael dengan ekspresi kagetnya ditambah aku sedang menangis.

"Lo kenapa?". Dan saat itulah Egi sudah dibelakangku. Mengerti maksudku, Michael melepas pelukanku dan berjalan ke arah Egi.

Dan langsung saja Michael menarik kerah seragam Egi, "Lo apain Calista hah?". Aku hanya bisa menunduk dan menangis, it's hurt my heart.

"Aku bisa jelasin". Ucap Egi.

Calum yang sedari tadi berada di sampingku langsung berjalan ke arah Michael dan Egi, "banyak omong lo". Satu tonjokan mendarat di pipi Egi dari Calum. Dengan tonjokan tadi, Michael langsung menarik tanganku dan meninggalkan Egi yang entah bagaimana keadaannya.

Setelah sampai di kelas, dua laki-laki didepanku langsung mengambil tasnya masing-masing, eh tidak, hanya Calum.

"Urusan absen gue yang ngurus, mending kalian berdua pulang aja. Serahin sama gue". Ucap Michael sambil menyerahkan tasku. Jadi aku dan Calum akan kabur?

Calum menarik tanganku, "lo jangan apa-apain Egi". Ucapku pada Michael.

"Kalo dia nyakitin elo, gue ga janji". Kata Michael santai.

"Michael!!". Pekikku namun Calum sudah menarikku ke parkiran mobil. Ia membukakan pintu mobil untukku, lalu dia berjalan ke kursi pengemudi.

"Ada apa sih Cals?". Tanya Calum saat mobilnya berjalan meninggalkan gedung sekolah.

"Gue lagi males mau cerita, nanti aja deh". Ia langsung menarik nafas kasar. Aku mengistirahatkan kepalaku di senderan kursi, menatap jalan didepanku.
Mungkin ini terakhir dari Egi. Mungkin ini harus disudahi. Aku sudah lelah dengan semua kelakuan Egi, ia hanya bisa mematahkan hatiku. Tapi dari hatiku yang paling dalam, aku mencintai Egi.

"Lo jangan putusin Egi, sebelum gue kasi pelajaran ke dia". Ucap Calum tiba-tiba. Aku hanya bisa diam, hal tadi membuat hatiku remuk seketika. Menguras banyak emosi dan air mata, mulai sekarang, aku benci Egi.

***

Aku pulang tepat waktu, dan langsung menuju ke kamar. Hari ini hari terburuk bagiku, dan rasanya aku ingin amnesia total.

Aku menjatuhkan tubuhku diranjang kesayanganku, mencoba untuk melupakan kejadian tadi tapi tetap saja masih terbayang hal yang dilakukan Egi dan Zoe tadi.

Sedari tadi ponselku kumatikan agar tidak seorangpun yang bisa menghubungiku.Dengan langkah gontai, aku berjalan menuju toilet untuk mandi. Mungkin dengan berendam di air hangat bisa melunturkan semua kesakitanku. Bagaimana jika besok Egi masih berusaha menjelaskan sesuatu padaku?

Setelah bermenit-menit berendam, aku langsung berganti pakaian tak lupa menghidupkan ponselku. Berpuluh pesan masuk dan itu semua dari Egi. Mungkin aku harus bertemu dengan Egi atau menelponnya?

The Reason I Love Tom : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang