Transmigrating 21

924 61 3
                                        

Waktu terus berjalan. Musim datang silih berganti. Bulan telah menyelesaikan rotasinya. Belasan kali. Begitu juga dengan bumi. Sudah menyelesaikan revolusinya. Usia semua orang bertambah. Telah ada banyak kejadian yang mengubah kehidupan setiap manusia. Tapi, tidak dengan kehidupan Lilyana.

Bayi dengan jiwa wanita berusia 29 tahun di dalamnya itu tidak berubah sama sekali. Ah, fisiknya sebenarnya sedikit berubah.

Lilyana bukan lagi bayi berusia 1 tahun. Usianya sudah 2 tahun sekarang.

Dan dalam satu tahun ini, ada banya hal yang menimpa Lilyana. Tentu saja semuanya berhubungan dengan kelima orang gila yang begitu terobsesi padanya itu. Mereka semua menunjukkan kasih sayang yang begitu melimpah pada Lilyana. Yang anehnya, Lilyana sama sekali tidak merasakan apapun.

Bayi perempuan istimewa Noewera ini masih belum percaya pada keluarga barunya, barang sedikit pun. Lilyana masih saja menganggap mereka sebagai orang asing yang kebetulan berbagi darah yang sama dengannya. Walau jauh dalam hatinya, Lilyana tahu persis jika kelima orang itu rela mati untuknya.

Tapi, entahlah. Lilyana sendiri juga tidak tahu kenapa sulit sekali baginya untuk mempercayai kelima orang gila itu.

"Selamat pagi, Rie!" Lorenzo yang akan genap berusia 8 tahun 2 hari lagi itu menyapa adik bungsunya dengan gembira. Seolah mereka sudah lama tidak bertemu. Padahal nyatanya, baru 1 jam sejak terakhir kali Lorenzo menyapa Lilyana.

Lilyana yang sedang bermain dengan pengasuh barunya tidak memberikan reaksi apapun. Dia bahkan tidak melirik bocah itu barang sedikit saja.

Lorenzo masih tersenyum. Dia sudah tahu jika adik bungsunya tidak akan menanggapi dirinya. Meski begitu, Lorenzo selalu mampir untuk menyapa Lilyana di sela kelasnya.

Lorenzo duduk di samping Lilyana yang sedang bermain dengan boneka. Ada dua orang pelayan di sampingnya yang mendampingi.

"Rie sedang bermain apa?" tanya Lorenzo.

Lilyana tetap diam. Dia tetap mengauhkan Lorenzo dan bermain dengan bonka. Membuat dua pengasuhh barunya merasa canggung.

"Tolong jawab perkataan Tuan Kedua, Nona Termuda!" pekik wanita berusia 34 tahun dengan rambut kuning dan matanya yang senada. Wanita itu bernama Amber Tianwood. Dia adalah pengasuh yang akan mengurus Lilyana sampai usianya 3 tahun sebelum digantikan oleh pengasuh baru.

Yah, pengasuh Lilyana memang selalu berganti setiap satu tahun sekali. Itu karena Duke dan Duchess punya terlalu banyak uang hingga mereka merekrut pengasuh yang berbeda tiap tahun. Dua manusia gila itu mempekerjakan pengasuh khusus untuk tiap usia anak. Berlebihan sekali, bukan?

"Apa boleh memecat diri sendiri? Karena rasanya aku bisa mati dicekik rasa canggung!" Pengasuh lainnya. Seorang wanita yang 8 tahun lebih muda dibanding Amber, dengan rambut hitam panjang yang digulung rapi dan mata coklat, tersenyum manis. Meski begitu, lehernya benar-benar terasa seperti tercekik. Wanita itu adalah Aisa Forster, sepupu Amber.

Setiap kali anggota keluarga Noewera datang mengunjungi putri bungsu, orang yang sangat tersiksa adalah dua bersaudara itu. Karena mereka harus ikut terperangkap dalam kecanggungan yang tidak ada habisnya.

"Rie tidak mau jalan-jalan dengan kakak?" Lorenzo bertanya sekali lagi. Masih belum menyerah untuk membuat Lilyana menanggapinya. Meski usahanya kali ini juga gagal. Lilyana lebih tertarik dengan boneka naga di tangannya.

"Naga hitam ini terasa tidak asing," Lilyana sama sekali tidak memindahkan matanya dari boneka di tangannya. Kehadiran Lorenzo hanyalah angin lalu bagi Lilyana. Meski begitu, bocah yang akan merayakan hari ulang tahunnya 2 hari lagi itu sama sekali tidak menyerah. Masih berusaha untuk menarik perhatian adik semata wayangnya itu.

I'm A Transmigrating PrincessWhere stories live. Discover now