Prolog

9.1K 358 10
                                        

Dalam hidup, ada satu kata yang begitu sulit untuk Lilyana rasakan. Satu kata yang bagi sebagian besar orang adalah sesuatu yang bisa dirasakan hanya dengan hal kecil. Satu kata yang tak lain dan bukan adalah 'kebahagiaan'.

Mungkin itu adalah hukuman bagi Lilyana karena sudah membuat ibunya meninggal.

Tapi, kali ini tidak ada yang tewas karena dirinya. Semua orang di sini menyambutnya dengan baik. Sangat baik sampai Lilyana tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Aneh. Padahal Lilyana lupa akan ingatan dalam kehidupan pertamanya dulu. Tapi, kenapa dia masih tetap merasa sulit untuk bahagia? Apa karena hatinya yang sudah terlanjur membeku? Atau, karena Lilyana memang tidak pantas bahagia?

"Tidak apa-apa, Rie."

"Apa Rie baik-baik saja?"

"Mau kakak panggilkan dewa penyembuh?"

Rie.

Itu adalah nama baru Lilyana.

Nama lengkapnya adalah Clarice Exe Noewera. Tapi, keluarga barunya memanggil Lilyana dengan sebutan 'Rie'.

Tuan Duke. Nyonya Duchess. Rexave. Letisya. Lorenzo. Dan, seluruh penghuni kastil duke. Mereka semua menyukai Lilyana.

Aneh. Padahal Lilyana selalu bersikap tak acuh pada mereka. Dia bahkan baru mau bicara ketika usia 2 tahun. Itupun hanya satu dua kata saja. Ketika anak lain sudah bisa memanggil orang tua dan nama saudara mereka di usia 10 sampai 12 bulan, maka Lilyana baru bisa melakukannya di usia 3 tahun.

Bukan karena dia bodoh. Tapi, karena Lilyana tidak mau melakukannya.

Lilyana merasa kalau mereka berlima bukanlah keluarganya. Lilyana merasa jika dia tidak pantas berada di sini.

Lebih aneh lagi, mereka selalu berusaha lebih keras untuk mendekati Lilyana setiap kali dia mengacuhkan mereka. Sebenarnya, kenapa mereka melakukan itu? Apa yang mereka dapatkan dari melakukan hal yang sia-sia begitu?

Keluarga Duke Noewera yang merupakan sepupu dari keluarga kekaisaran adalah bangsawan yang begitu dihormati. Terlebih, keluarga ini memiliki 'roh penjaga' yang merupakan hadiah dari alam untuk Duchess Noewera pertama. Jadi, kenapa mereka tidak membuang Lilyana saja? Toh, tidak akan ada bangsawan yang berani mencela mereka.

Lilyana kan sudah seperti aib keluarga. Dia membuat wanita yang melahirkannya dituduh berselingkuh. Entahlah. Mungkin karena Lilyana belum mendapatkan roh penjaga meski usianya sudah 7 tahun. Padahal, keturunan Noewera biasanya mendapatkan roh penjaga di usia 5 tahun.

Ketika Rexave berbicara dengan pohon kehidupan yang menghubungkan keturunan Noewera dengan sang alam, sikap keluarga ini jadi semakin aneh. Mereka jadi semakin menyayangi Lilyana.

Kalau mereka terus bersikap seperti ini...

Lilyana kan jadi merasa nyaman.

Apa pada akhirnya....

Lilyana akhirnya bisa mendapatkan kebahagiaan? 

Atau, semuanya tetap sama seperti dulu?

I'm A Transmigrating PrincessWhere stories live. Discover now