Bab 52

723 77 10
                                    

Selamat membaca...


















































































































































Keesokan harinya, gito sudah selesai mandi dan memakai seragam yang akan dia gunakan untuk acara wisuda taruna baru.

Gito sudah berada di lantai bawah kumpul dengan keluarganya, teman-temannya gito masih di kamar bersia-siap memakai seragamnya masing-masing.

"Bun, adek sudah pada bangun?" Tanya gito yang berada di dapur.

"Belum bang, nanti bunda bangunin mereka. Ini bunda sudah masakin sarapan untuk kalian yang mau berangkat aja." Ucap indah meletakkan sarapan yang sudah selesai dia masak.

Gito pun membantu indah meletakkan semuanya di atas meja makan.

Kali ini mereka berangkat 14 orang, karena ya mereka membawa pasangan masing-masing. Sedangkan indah, gracio, kathrin, gita, gracia, christy, dan muthe mereka semua di kamar karena ingin pergi jalan-jalan kembali.

Gak lama shani, marsha dan chika sudah turun duluan.

"Widih sudah siap nih dilihat-lihat." Ucap gito sedikit bercanda.

"Iya dong." Balas mereka bertiga.

Setelah itu, nyusul freya, flora, jessi dan ashel yang turun bersamaan.

"Lah sejak kapan baju kalian senada gini?" Tanya gito yang heran melihat itu.

"Kan kami sudah janjian pakai baju yang sama sebelum berangkat git." Ucap chika.

"Terus itu kok lain." Ucap gito meledek ke arah freya.

"Ya namanya aku harus pakai pdh 3 sama kayak kalian. Mana bisa jadinya samain baju sama mereka berenam." Ucap freya kesal.

"Yang sabar, siap acara pakai baju yang sama dengan mereka kak fre hahaha." Ucap gito tertawa meledek freya.

Freya hanya menampilkan wajah kesalnya, padahal dia ingin memakai baju yang sama dengan shani dkk.

"Oh iya, yang baru keluar cuma kamu aja git laki-lakinya?" Tanya freya.

"Tuh baru keluar kak." Ucap gito menunjuk ke arah tangga.

Mereka langsung melihat arah tunjukan dari tangan gito.

"Widih, sudah pada ganteng banget nih." Ucap marsha.

"Pasti dong." Ucap zee.

"Gak usah lebay deh." Balas adel.

"Apa sih del, iri banget gua di puji marsha." Ucap zee dengan tengilnya.

"Sudah sudah jangan ribut, sini duduk biar sarapan kalian. Nanti telat ke acaranya." Titah indah.

Mereka semua langsung nurut, karena memang mereka takut kalau indah sudah marah.

Mereka pun sarapan dengan hening tanpa ada suara bicara sedikit pun.

Setelah selesai makan, mereka kumpul di ruang tengah untuk sekedar ngobrol santai.

Saat jam sudah menunjuk pukul 7:30 mereka pun langsung bergegas pamit.

"Bun, kami pamit ya. Assalamu'alaikum." Ucap gito mewakili semuanya.

Cinta Sang PrajuritWhere stories live. Discover now