Bab 8

1K 78 9
                                    

Selamat membaca..












Malam yang indah telah berganti dengan mentari pagi yang sejuk, dimana keadaan rumah dari keluarga Argantara masih merasakan kebahagiaan yang sangat besar.

Dimana anak pertama mereka telah menyelesaikan pendidikannya dan menjadi seorang Letnan Dua Infanteri, sedangkan kembarannya bakal menjadi seorang dokter spesialis penyakit dalam.

Sedangkan sibungsu, dia akan menjadi seorang sarjana dan siap untuk melanjutkan estafet perusahaan ayahnya.

Pagi itu, gito sedang menikmati tidur nyenyaknya. Karena saat ini dia sedang mendapatkan jatah libur setelah selesai pelantikan.

Berbeda dengan kembarannya, dia harus berangkat dengan shani dan bunda indah untuk ke rumah sakit pagi-pagi karena rapat dengan para dokter.

Sedangkan gracio, sang ayah sedang menikmati seruputan kopi pagi yang disediakan oleh istrinya. Gracio saat ini, dia lebih memilih kerja dari rumah daja untuk menikmati waktu bersama keluarganya.

"Dek, abang kamu belum bangun juga?" Tanya gracio yang dimana kathrina ikut duduk di ruang tamu bareng ayahnya.

"Belum yah, atin lihat kamarnya masih tertutup." Balas kathrina.

"Bangunin gih, kan bang gito belum sarapan soalnya. Ini juga sudah jam 10 juga biar bang gito makan." Ucap sang ayah.

"Oke yah." Balas kathrina yang langsung berjalan menuju kamar abangnya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Bang atin masuk ya." Ucap kathrina.

Ceklek.

Saat sudah membuka pintu, kathrina melihat gito masih setia tidur dibalik selimutnya.

Kathrina pun berjalan menuju ranjangnya gito, dia duduk dibangku dekat ranjang dan nakasnya gito.

"Bang bangun.." Ucap kathrina menggoyangkan badan gito.

Si empuh yang diperlakukan begitu tetap saja tidak terusik.

"Bang ayo bangun, ayah nyuruh turun buat abang sarapan." Lanjut kathrina yang mengelus lembut pipi abangnya.

Masih saja gito tidak terusik, kathrina punya ide jail untuk membangunkan gito.

"Bang bangun.. Siang ini ci shani mau tunangan bang." Bisik kathrina dikuping gito.

Sang empug yang mendengar itu langsung melek dan duduk diatas kasurnya.

Gito berusaha mengumpulkan nyawanya, dan mulai mencerna ucapan sang adik tadi.

"Shani mau tunangan dek?" Tanya gito yang masih setengah sadar.

"Iya bang, kalau atin gak salah nanti jam 2 siang acaranya." Ucap kathrina nahan tawanya karena jailin sang abang.

"Mandi sana gih, bau banget abang sudah mau siang gini baru mau bangun." Ucap kathrina yang beranjak mengambil baju abangnya di lemari.

Gito pun pergi jalan menuju kamar mandi, dia pun pergi mandi dengan wajah sedikit sedih mendengar kabar tunangan shani.

Kathrina yang melihat itu hanya terkekeh karena dia berhasil jailin gito.

Skip ruang tamu

"Atin, abang kamu sudah selesai sarapan?" Tanya sang ayah.

"Sudah yah, bang gito lagi ke dapur ambil minum kayaknya." Ucap kathrina yang duduk disebelah kiri ayahnya.

Gak berselang lama, gito datang membawa minuman kola yang berada dikulkas.

"Noh orangnya yah, panjang umurkan dianya." Ucap kathrina yang bersender dibahu ayahnya.

Cinta Sang PrajuritWhere stories live. Discover now