Bab 20

893 72 10
                                    

Selamat membaca semuanya...

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan.

Suasana jalanan jakarta di pagi hari sangat lancar sebelum datangnya macet menyerang, keluarga argantara kembali pada rutinitas mereka masing-masing.

Berbeda dengan opah dan omah mereka yang memutuskan tinggal diindonesia selamanya, tapi dalam kasus kematian gito.

Sang opah masih merasa ada keanehan, dia mencoba mencari tahu semuanya melalu mantan anggotanya dalam armada angkatan laut.

Sedangkan shani, dia hidup begitu dingin. Tidak peduli sama siapapun, baik itu laki-laki yang selalu menyatakan perasaan sama dia. Baik dengan perjodohan yang pernah kinal lakukan untuk mencoba lepaskan belenggu kesedihan shani terhadap gito.

Semua terasa sia-sia, shani selalu datang ke asrama gito di mabes TNI AD. Dia terkadang menginap disana sambil tetap menangis melihat barang-barang gito yang masih tersisa disana.

Air mata selalu keluar membasahi pipi shani, dia masih belum menerima kepergian gito. Dia selalu merasakan hangat pelukan gito setiap datang ke rumah dinas gito.

"Gito aku kangen sama kamu hiks hiks hiks." Tangisan itu tidak pernah berhenti.

Shani begitu kangen sama gito, dia seakan hampa tanpa adanya gito disampingnya.

Sudah hampir 3 bulan kepergian gito, shani tetap tidak akan pernah melupakan setiap perlakuan lembut gito kepadanya.

Berbeda dengan kathrin, dia tidak mau beranjak dari kamar gito. Dia tetap disana selaman 3 bulan kepergian gito. Dia gak mau kemana-mana kecuali tetap di kamar gito.

"Bang, kamu kok jahat sama atin. Abang sudah janji untuk pulang terus bawa atin Jalan-jalan. Tapi ini sudah 4 bulan lebih abang gak pulang, atin kangen sama abang atin ingin bersama abang terus hiks hiks hiks." Monolog kathrin yang masih menangis memeluk foto gito.

Disisi gita, dia tetap profesional sama kerjaannya. Walaupun kesedihan itu melanda dirinya, dia tetap pergi bekerja.

Dia juga tidak bisa menyembunyikan kesedihan dirinya, setiap dia selesai operasi. Gita selalu menangis diruangan miliknya.

Indah juga yang selalu menenangkan gita selama di rumah sakit, sedangkan kathrin dia ditenangkan sama gracio.

"Bunda, abang kok jahat sama gita hiks hiks hiks." Ucap gita menangis dipelukan indah.

"Sabar sayang, kita harus menerima ini semua." Ucap sang bunda yang mengelum surai rambut gita.

Keluarga argantara benar-benar kehilangan sosok gito yang selalu menjadi sumber kebahagiaan mereka. Saat gito tidak ada, rumah sangat sepi dan hampa.

Tangisan yang selalu terdengar dari kedua adiknya gito, mereka berdua belum bisa mengikhlaskan kepergian abang mereka.

Dibelahan dunia lain, ada 3 sosok lelaki yang sedang tersekap disebuah penjara musuh.

Mereka sudah terkurung disana selama 3 bulan lamanya, setelah kejadian yang menimpa mereka. Pada akhirnya mereka bertiga harus mendekam di penjara.

Cinta Sang PrajuritDonde viven las historias. Descúbrelo ahora