Bab 37

821 82 5
                                    

Selamat membaca....
















































































































Malam itu, gito balik ke rumahnya bersama shani. Gito sudah tidak balik kesana hampir 1 bulan karena dia harus menyelesaikan masalah dalam timnya.

"Assalamu'alaikum." Ucap gito dan shani bersamaan.

"Wa'alaikumsalam." Balas indah dan gracio yang menyambut mereka di ruang tamu.

Indah langsung memeluk gito, karena dia sangat mengkhawatirkan gito.

"Kamu akhirnya pulang bang." Ucap indah di pelukan gito.

"Maaf ya bun, yah. Gito baru ini pulangnya." Balas gito dan memeluk kedua orang tuanya.

"Gak papa, asal kamu baik-baik saja kami sudah senang kok." Ucap gracio.

"Abang sudah makan?" Tanya indah.

"Belum bun." Balas gito tersenyum.

"Yaudah yuk kita makan, shani juga ayok ikut makan nak." Ajak indah.

"Iya bun." Balas gito dan shani.

Mereka pun pergi ke meja makan, disana sudah terhidang berbagai lauk untuk mereka makan.

"Oh iya bun. Gita, gracia sama atin kemana?" Tanya gito yang tidak melihat ketiga adiknya itu.

"Atin masih tidur, gracia lagi keluar sama sean. Kalau gita bentar lagi pulang, soalnya dia masih ada operasi bareng jessi." Balas sang bunda.

"Kamu mau lauk yang mana git?" Tanya shani mengambilkan untuk gito.

"Bebas ci, asal jangan kasih lengkuas aja." Balas gito bercanda.

"Ih kamu mah." Ucap shani cemberut.

"Lagian cici ngambilin aku rendang, kirain itu daging taunya lengkuas." Ledek gito

"Ihhh apasih to." Balas shani mencubit lengan gito.

"Awwssshh." Sakit ci.

"Lagian kamu nyebelin banget." Ucap shani cemberut.

"Hehe maaf ci bercanda kok." Ucap gito terkekeh.

"Kalian ini malah ledek-ledekan di meja makan." Ucap gracio yang gemas melihat tingkah laku shani sama gito.

"Gito tuh yah, suka banget ledekin shani." Ucap shani ngadu ke gracio.

"Ih licik pake ngadu segala." Balas gito gak terima lihat shani ngadu ke ayahnya.

"Kamu juga bang, jangan ledekin shani terus. Lama-lama ayah nikahin juga kalian berdua." Balas gracio negur gito.

"Mau kapan yah nikahnya?" Tanya gito sedikit iseng.

"Besok aja." Balas gracio bercanda.

"Ah jangan deh yah, besok gito mau nonton doraemon. Gimana kalau minggu?" Ucap gito bercanda.

Melihat tingkah gito itu membuat shani dan gracio tertawa, gito terkadang suka random kalau sudah bersama ayahnya.

Mereka bertiga tertawa di meja makan, karena indah sedang membangunkan kathrin yang masih tidur.

"Serius loh to, ini lauknya mau apa?" Tanya shani kembali.

"Bebas cici, samain aja sama lauknya cici." Ucap gito tersenyum.

Cinta Sang PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang