Bab 17

925 61 8
                                    

Selamat membaca..
Maaf kalau banyak typonya hehe😁..


























Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan.

Hari-hari gito sangat bahagia, kemana pun dia pergi selalu ada shani di sampingnya. Begitu juga sebaliknya, kemana shani pergi selalu gito yang mengawalnya.

Pov telepon

Cici sempurna

Assalamu'alaikum ci.

Wa'alaikumsalam to, kenapa?

Cici lagi sibuk gak?

Lagi gak sibuk sih to,
Cuma lagi ngelamun aja di ruangan.

Mau jalan-jalan gak ci?

Seriusan? Emang kamu gak sibuk to?

Baru selesai latihan ci,
sekalian makan siang
bareng kalau cici mau.

Yaudah ayok deh to.
Cici juga sudah lapar ini.
Pasien konsultasi pun sudah selesai
Paling nanti sesi 2 jam 2 siang.

Cici siap-siap gih,
aku jalan sekarang jemput cici.

Oke to cici tunggu.

Siap ci.

Tutt.

Telpon pun mati, gito langsung menuju baraknya untuk ngambil tasnya.

Gito pun berangkat membawa mobilnya, dia langsung menuju rumah sakit buat jemput shani.

Setelah menempuh waktu 25 menit, gito pun sampai ke rumah sakit lalu memarkirkan mobilnya diparkiran depan rumah sakit.

Gito pun turun, dia berjalan menuju ruangan shani untuk menjemput cici kesayangannya.

Saat mau mengetuk pintu ruangan shani, gito dikejutkan kedatangan adiknya dibelakang gito.

"Hayoo mau ngapain ke ruangan ci shani." Ucap gito mengagetkan gito.

"Astaghfirullah gita, bisa gak sih gak usah ngagetin gitu." Ucap gito kaget sambil megang dadanya untuk mengatur detak jantungnya yang memburu.

"Hahaha lagian abang ngapain jam segini kemari sih." Ucap gita terkekeh.

Tiba-tiba shani keluar karena mendengar suara ribut diluar ruangannya.

"Kalian ngapa- eh gito udah sampai kamu?" Tanya shani kaget.

"Iya ci baru nyampe, bentar aku ngatur nafas dulu huh huh huh huh." Ucap gito yang mencoba menetralkan pernapasannya.

"Lah kamu kenapa git?" Tanya shani.

"Ini gita, ngagetin tadi aku ci. Bikin jantung pengen copot aja." Ucap gito.

"Ada-ada aja kamu git." Ucap shani.

"Lagian bang gito datang make masker sama topi gini, ya aku curiga dong ci. Kayak orang jahat kelihatannya." Ucap gita membela dirinya.

Cinta Sang PrajuritWhere stories live. Discover now