bab 60

1.2K 120 14
                                    

Selamat membaca..

































































































Setelah keberangkatan gito subuh itu, pagi ini pukul 7 kathrin yang baru bangun dan telah selesai mandi juga beres-beres.

Dia pun turun ke lantai bawah, dia melihat keluarganya sudah berada di meja makan.

Tapi dia tidak melihat gito disana, kathrin langsung mendekat ke meja makan untuk ikut sarapan pagi.

"Pagi semuanya." Sapa kathrin.

"Eh pagi atin." Balas mereka bersamaan.

"Sini duduk dek." Ucap shani dan kathrin pun langsung duduk.

"Oh iya bun, bang gito mana? Kok atin gak melihat abang?" Tanya kathrin yang mencari keberadaan gito.

"Ya abang sudah berangkat nak." Ucap indah.

"Hah, kapan abang berangkatnya bun?" Tanya kathrin dengan kaget.

"Tadi jam 3an dek." Kali ini shani yang menjawab.

"Loh, kok gak ada yang bangunin atin sih." Ucap kathrin yang kesal.

"Yang tadi malam ngusir abang dari kamar siapa?" Tanya gita dengan nada datarnya.

"Udah udah gak usah ribut, kita sarapan aja gak baik ribut depan makanan." Ucap gracio agar suasana gak semakin tegang.

Karena gracio tau, gita sedang menahan emosinya akibat kelakuan kathrin tadi malam kepada gito.

Gracio langsung mengalihkan pembicaraan, biar gita gak terlanjut marah kepada kathrin.

Kathrin masih tampak bingung sama ucapan gita, dia gak sadar sama apa yang dilakukannya tadi malam.

Eh bukan gak sadar, cuma dia gak tau akan berdampak seperti ini. Karena ucapan dia juga sudah membuat hati gito sakit, tapi namanya gito dia gak bisa membenci adiknya walaupun ucapan kathrin sudah menyakiti hatinya.

Skip..

Gito saat ini sudah berada di sudan bersama timnya, dia juga sudah berada di markas kontingen Indonesia.

Semua sudah mereka jalani mulai dari pemeriksaan, laporan ke komandan sampai akhirnya mereka berada di barak yang disediakan untuk tim delta.

"Git, kita hari ini hanya istirahat aja?" Tanya zean.

"Iya zee, besok baru kita melakukan penyelidikan dan persiapan alat-alat buat dibawa." Jelas gito yang sudah selesai membereskan barang bawaannya.

"Eh bukankah ada yang aneh ya." Ucap daniel.

"Aneh gimana?" Tanya aran.

"Sini deh lihat peta ini." Panggil daniel menunjukkan sebuah peta digital yang sedang daniel buka.

Mereka langsung memperhatikan sebuah rumah yang mencurigakan.

"Zee lu buka laptop, biar kita bisa melihat rumah mencurigakan itu." Titah gito.

Zean langsung mengeluarkan laptopnya, dia langsung mengerjakan apa yang dimintain sama gito.

"Apa kita perlu menerbangkan drone git?" Tanya adel.

"Jangan sekarang, kita masih di area pangkalan. Besok kita langsung bergerak menerbangkan drone. Habis apel pagi kita langsung gerak menuju lokasi dekat bangunan mencurigakan tersebut." Jelas gito yang dipahami mereka semua.

Cinta Sang Prajurit (END)Where stories live. Discover now