12 - Mengetuk Pintu Hati Papa 💙

1.1K 211 157
                                    

[HARAP FOLLOW AGAR TIDAK KETINGGALAN INFORMASI PENTING!]

Wattpad : moccamatha
Instagram : moccamatha
Tiktok : moccamatha

Mocca senang teman-teman bisa enjoy baca Rose & Lose sampai hari ini. Biar kegiatan vote + komen nggak ganggu momen baca, caranya bisa diakalin banget.

Teman-teman bisa baca dulu chapternya sampai habis, lalu scroll ke atas lagi untuk kasih komen ke paragraf atau dialog yang disuka. Spam halu, hujat tokoh, ngomel juga sangat Mocca perbolehkan. So, jangan ragu lagi, ya!!

Happy reading, Mocca tunggu jejak berharganya^^ 💙

Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Ivander dari melihat lengkungan indah pada setiap wajah anggota keluarganya

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi Ivander dari melihat lengkungan indah pada setiap wajah anggota keluarganya. Garda terdepan yang selalu siap membantu dan mendukung setiap jatuh bangunnya. Sosok-sosok yang sangat ia sayangi sampai matahari habis membakar bumi.

Pria berbalut sweater putih dan celana panjang cokelat muda duduk di kursi dekat pintu yang menghubungkan dapur dengan taman belakang. Manik hitamnya mengedar dari sisi kiri ke kanan, memandang hangat satu per satu orang yang turut andil dalam membuatnya bertahan di dunia. Bramantyo, papa terbaik yang lebih dari delapan belas tahun mendampinginya dalam menjalani hidup tanpa sosok mama. Yang baik buruk dalam mendidiknya ia jadikan pelajaran berharga, sebab papa juga baru pertama kali menjadi orang tua. Pagi ini pria yang sangat bangga dipanggil dengan sebutan kakek itu tersenyum lebar. Bahkan dengan jumlah tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya. Maklum, ada Dokter Retha yang turut menjadi tamu di rumahnya.

Bergeser satu meter dari Bramantyo dan Retha, Ivander mengembuskan napas lega bersama syukur yang mengudara. Ratu hati dan pangeran kecilnya tampak bahagia, terlihat dari binar mata yang saling keduanya kirimkan. Mereka sedang mempersiapkan peralatan panah untuk agenda utama di Minggu yang cerah ini. Sebuah kegiatan olahraga yang sangat Sabqi sukai sejak pertama kali bocah itu tak sengaja melihat adegan perang sebuah film 3D sejarah Islam berjudul Fatih : 1453. Rosalie yang pertama kali mengetahui ketertarikan sang anak pada salah satu olahraga bernilai sunah itu pun langsung membelikan peralatan panahan. Bahkan Ivander juga memasukkan sang anak ke sebuah archery academy, sebab melihat adanya potensi Sabqi di bidang tersebut yang mungkin saja akan berdampak positif di masa depan. Terbukti, anak itu selalu semangat saat ada jadwal berlatih dan setiap pekan menunjukkan adanya perkembangan.

Beralih ke sisi kanan taman, tepatnya dua meter dari kolam ikan koi berukuran besar milik si tuan rumah. Jarrel dan Ines terdengar sedang meributkan suatu hal. Sepertinya masih membahas aspek-aspek apa saja yang membuat lamaran Jarrel ditolak para perempuan. Lagi pula kakak sepupunya itu ada-ada saja. Pria mana yang melamar perempuan berbeda-beda dalam hitungan pekan berturut-turut? Secepat itu dia move on atau memang sudah menyiapkan cadangan sejak awal. Yang jelas Jarrel memang buaya gila.

Rose & Lose [S1 end - S2 on going]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora