01 - Desultory

8.2K 896 121
                                    

Haiiii, Mocca kembali untuk menepati janji

Siapa yang udah nunggu chapter pertama Rose & Lose ini dipublish?

Agak deg-degan sebenarnya, tapi semoga kalian suka:')

VOTE & KOMENTAR please, kali ini dapat dipastikan tidak akan digantung. Soalnya kalau nggak tamat bisa-bisa Mocca yang digantung sama 6 author yang lain (wkwk).

📌Mohon untuk TIDAK SKIP khusus chapter 01 - 05 (banyak informasi untuk memahami alur ke depannya).

Bacalah dengan perlahan. Happy reading, semoga kecanduan^^

 Happy reading, semoga kecanduan^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yogyakarta

Suara teriakan para pengendara yang berhenti terdengar saling bergantian saat melihat seorang pemuda berusia 22 tahun keluar dari mobil dan menerobos palang pintu rel kereta api. Ia berlari menghampiri seorang perempuan yang berdiri di tengah jalur panjang tersebut. Sempat mendapat tatapan penuh kemarahan, laki-laki bernama Ivander itu berusaha untuk tak membuat gadis di depannya semakin tertekan. Selangkah demi selangkah Ivander mulai mendekat secara perlahan. Ia berusaha untuk tetap tenang meski jantungnya sudah berdetak cukup kencang.

"Pergi kamu," ucap gadis berambut panjang itu seraya melangkah mundur. Pikirannya kalut, hatinya juga penuh luka yang harus segera dibalut.

"Pergi!" teriaknya saat melihat Ivander bergerak maju.

Ivander praktis menghentikan gerakannya dan berucap, "Aku tidak tau hal apa yang menimpamu, tapi aku yakin semua masalah pasti ada solusinya."

"Bulshit! Itu hanya kalimat penenang. Solusi dari masalahku sudah pergi. Pria bejat itu meninggalkanku bersama bayi sialan ini," balas gadis berwajah pucat tersebut penuh dengan ledakan emosi.

Ivander tertegun saat menyadari bahwa gadis berwajah campuran di sana tengah mengandung. Hal tersebut dikarenakan dress yang begitu longgar menutupi perut buncit itu. Namun, ini bukan saatnya untuk mencari tahu lebih jauh tentang kehamilan tersebut. Lampu dari kendaraan dengan banyak gerbong di ujung sana sudah berkedip, suara klakson yang khas juga mulai memperingati.

"Baik. Kita bisa bicarakan masalah ini, tapi jangan di sini. Bahaya. Ayo ikut bersamaku dulu." Papar laki-laki dengan turtle neck hitam tersebut, lalu berjalan mendekat.

Baru akan meraih tangan berkulit putih itu, pemiliknya justru jatuh terduduk. Melihat hal tersebut tak hanya Ivander yang frustrasi, orang-orang yang jauh di sana juga semakin berteriak khawatir. Mereka hanya bisa berdoa semoga keduanya bisa segera pergi sebelum kereta datang. Bukan tak ingin membantu, tapi risiko yang dihadapi memang besar. Nyawa taruhannya.

Rose & Lose [S1 end - S2 on going]Where stories live. Discover now