10 - Berganti Arah

4.2K 665 190
                                    

Soreeee, apa kabar? Semoga baik, yaaa.

Ada yang nunggu cerita ini update?

Pokoknya jangan lupa VOTE + KOMEN biar Mocca semakin semangat untuk buat chapter-chapter selanjutnya, okey?

Happy reading^^

Happy reading^^

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

8 Mei 2023

Rosalie termenung di samping bocah yang sibuk bermain dengan perlengkapan make up-nya. Ia teringat sikap Ivander yang akhir-akhir ini memang terlihat berusaha untuk mengikis jarak. Sungguh, Rosalie tidak bermaksud untuk menghindar. Hanya saja ada perasaan yang tidak bisa untuk ia jelaskan.

Jika perasaannya bisa dibaca orang, mungkin mereka akan bertanya, "Mengapa takut jatuh cinta pada suami sendiri?"

Pertanyaan yang bahkan Rosalie sendiri tidak tahu jawaban pastinya.

Melihat ke arah cermin, bibir tipis itu tersenyum pahit. Detik selanjutnya ia berkata lirih, "Kamu masih hidup, Rosalie."

Melepas jedai yang selalu duduk di kepalanya, perempuan berkemeja crinkle itu mulai bersisir. Rambut hitam nan panjang itu tidak pernah ia urai di depan Ivander. Ia selalu menggulung atau mengikat setiap kali ada laki-laki tersebut. Sebab terakhir kali mengurai rambut di depan pria, ia tertipu bujuk rayu dan membuat kisahnya berjalan seperti saat ini. Dan itu meninggalkan sedikit trauma untuk Rosalie.

Kembali menyatukan rambut, ibu satu anak itu berdiri membuka lemari. Tangannya meraih sebuah pasmina silk berwarna blue ash. Dengan perlahan ia membentangkan dan menutupkannya ke kepala. Sejenak ia pandangi wajahnya di cermin dan langsung teringat oleh permintaan Ivander tentang kerudung satu tahun yang lalu. Namun, sejak saat itu hingga sekarang dirinya belum bisa menutup diri dengan sempurna. Rosalie baru bisa berusaha untuk menggunakan pakaian serba panjang jika keluar rumah. Itu pun banyak lupanya.

Melipat kembali kain pemberian sang suami, Rosalie mendekati Ann untuk menggendongnya keluar kamar. Ia harus melihat pekerjaan tukang kebun sewaan yang mengurus tanaman-tanaman barunya.

"Buk, ini bunganya mawar semua. Apa mau saya ambilkan bunga yang lain?" tanya pria paruh baya di samping teras saat melihat kehadiran bosnya.

"Enggak usah, Pak. Suami saya itu sukanya mawar. Bunga lain nggak dilirik sama dia," balas Rosalie ramah.

"Oalah, begitu. Berarti tugas saya selesai, Buk. Ini cukup disiram secara rutin saja, sama kalau ada yang kering bisa dipotong biar rapi. Kalau misalkan ada masalah lain nanti Bu Rosa bisa panggil saya lagi," jelas pria bertopi tersebut.

"Iya, Pak. Makasih banyak, ya. Silakan istirahat dulu, Pak. Budhe Prapti udah siapin minum di gazebo," jawab Rosalie yang dibalas anggukan oleh lawan bicaranya.

Rose & Lose [S1 end - S2 on going]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon