16 - Panggilan Mendebarkan

3.8K 609 370
                                    

Hai, Mocca kembali.
Kalian apa kabar? Semoga baik, ya.

Terima kasih banyak untuk vote dan komen teman-teman di chapter 2nd. Vote memang belum mencapai target, tapi komentarnya lebih banyak dari yang Mocca harapkan. Jadi, Mocca tetap up hari ini (siang-siang gapapa lah ya 😂🙏🏻)

Happy reading, semoga suka~

Happy reading, semoga suka~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minggu, 02 Juli 2021

Suara dua orang tamu yang heboh melihat tingkah lucu Ann terdengar hingga ke belakang rumah. Ivander yang sedang menulis beberapa hal di white board sesekali memijit keningnya. Sebenarnya ia sudah biasa menghadapi Ines dan Jarrel. Tapi, kalau masih sepagi ini sudah menjadikan rumahnya seperti stadion sepak bola bisa-bisa gendang telinganya yang menjadi korban.

Berbeda dengan Ivander, Rosalie justru sangat senang setiap kakak beradik itu datang. Ia menjadi seperti memiliki teman, sebab selama ini Rosalie selalu menghabiskan waktu di dalam rumah. Sejak menikah hingga detik ini bisa dihitung menggunakan jari seberapa banyak ia pergi meninggalkan rumah tanpa didampingi Ivander. Bukan dilarang, Rosalie memang tidak memiliki teman selain Budhe Prapti dan suaminya sendiri. Membosankan? Sedikit.

"Nes, terus cowok jamet yang deketin kamu itu akhirnya gimana?" tanya Rosalie melanjutkan pembicaraan melalui WhatsApp yang sempat terputus tadi malam.

"Kabur lah, Ros. Orang diporotin terus sama si Ines," Jarrel menyahut sebelum adiknya membuka mulut.

Ines tampak menghela napas, kakaknya selalu saja semangat dalam menyudutkan setiap kali membahas masalah hubungannya dengan para cowok aneh di luar sana. Karena itulah Ines jarang sekali curhat dengan Jarrel, karena yang didapat hanyalah hikmah. Berbeda saat ia curhat dengan Ivander yang selalu mampu memberikan solusi meski harus mendengar tausiah panjang lebarnya dulu. Maka dari itu jika hanya perkara sepele yang sekiranya masih bisa ditangani sendiri Ines akan bercerita kepada Rosalie. Istri sepupunya tersebut juga tak kalah bijak dan serunya lagi bisa sekalian diajak ghibah, hehe.

"Mbak yakin kamu sengaja, kan, porotin dia biar nggak betah. Secara kamu udah menghasilkan banyak uang lewat endorsement," lanjut perempuan dengan kemeja dan rok sebetis itu.

"Ya mau gimana lagi, Mbak. Itu cara tercepat dan akurat," balas selebgram tersebut seraya mengambil sebutir anggur yang baru saja disuguhkan oleh Rosalie.

"Cepet sih cepet, tapi kabur satu tumbuh seribu." Timpal Jarrel, lalu tertawa terbahak-bahak. Padahal bagi adiknya itu tidak lucu sama sekali.

Tapi, apa yang diucapkan Jarrel merupakan kebenaran. Ines sendiri juga heran kenapa dirinya yang pintar dan cantik ini selalu dikelilingi oleh pria-pria aneh. Mulai dari anak rock yang cuma bisa teriak-teriak, jamet kabupaten yang penampilannya bikin ngelus dada, cowok sok kaya yang gede gengsinya, sampe bocah SMA yang masih sering ngompol di celana.

Rose & Lose [S1 end - S2 on going]Where stories live. Discover now