Rose & Lose [S1 end - S2 on going]

09 - Jatuh & Cinta

Hayuk klik VOTE dulu sebelum baca biar nggak lupa, hehe.

Tinggalkan banyak komentar juga, yap!

Happy reading^^

Minggu, 7 Mei 2023

Di ruangan dengan suhu cukup panas ini seorang laki-laki berkaos polo mengamati kayu-kayu yang baru saja tiba dari Jawa Timur. Di sampingnya ada pria bertubuh jangkung yang setia menemaninya mendata stok barang. Mereka sudah di sini sejak dua jam yang lalu, tak heran jika keringat sudah membanjiri kening masing-masing.

"Sampun sedaya, Pak. Persediaan untuk pesanan Mr. Romano aman," ucap Sugeng setelah memastikan kembali catatannya.

(Sampun sedaya = sudah semua)

"Oke, syukurlah kalau gitu. Berarti perhitungan kita tepat," balas Ivander seraya melepas apronnya.

Belum sampai Sugeng bersuara lagi ia kembali berucap, "Kita ini sebenarnya seumuran, kan? Malah lebih tua kamu beberapa bulan. Kenapa selalu panggil saya 'pak'? Padahal saya lebih suka kalau kamu panggil Ivander saja."

Sugeng tersenyum canggung, "Saya lebih nyaman seperti ini. Pak Ivander, kan, bos saya. Mungkin kalau di luar pekerjaan saya bisa panggil Bapak dengan nama saja."

Ivander mengangguk paham. Dia juga tidak ingin memaksa Sugeng. Lebih dari itu sebenarnya ia merasa sedikit tidak enak hati, sebab Sugeng ini masih ada keturunan garis biru. Hanya saja hal itu tertutupi oleh sikap random nan humoris yang melekat di diri pria pecinta animasi Jepang tersebut.

Kini keduanya sudah duduk di ruang lukis untuk menurunkan suhu tubuh melalui dinginnya AC. Sugeng sibuk mencabuti jenggot yang mulai tumbuh dan Ivander memilih bermain ponsel. Sambil menyeruput lemon tea dingin matanya tak lepas dari notifikasi-notifikasi yang masuk ke beberapa media sosialnya. Kemudian room chat pertama dan utama yang ia buka adalah milik Rosalie.