11 - Dirinya Dalam Wujud Kecil 💙

1.2K 256 178
                                    

[HARAP FOLLOW UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH BANYAK!]

Wattpad : moccamatha
Instagram : moccamatha
Tiktok : moccamatha

Hai, ada yang nunggu Rose & Lose 2 update nggak, nih?

2 bulan nggak up, soalnya target 250 komentar belum tercapai (bahkan sampai detik ini). Sedih dikit, hehe.

Hari ini Mocca up lagi untuk teman-teman yang sudah meninggalkan jejaknya di chapter 10 demi keberlanjutan kisah ini. Terima kasih banyak, ya^^

Happy reading. Semoga suka~



 Semoga suka~

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.


Alunan piano yang menjadi intro Lagu Pernikahan Kita milik Arsy Widianto dan Tiara Andini mulai terdengar hingga ke sudut-sudut ruangan di lantai tiga supermarket. Suara merdu dari dua penyanyi kondang tersebut memperlambat langkah sepasang kaki suami istri yang berusaha mengejar sang buah hati. Laki-laki yang dua bulan lagi menginjak usia lima tahun itu menjauh sejenak, seolah memberikan waktu kepada papa mamanya untuk menikmati waktu berdua sambil mendengarkan lagu yang membawa mereka terbang ke masa lalu. Mengingat-ingat segala kenangan manis yang membuat keduanya bertahan hingga sekarang.

Sebuah susu kardus seberat 400 gram terjatuh dari rak, menyadarkan Ivander dan Rosalie yang sedang tersenyum-senyum tipis sambil mendorong troli besar. Perempuan berbalut gamis berwarna dark blue dan pasmina hitam itu berjalan cepat mendekati anaknya. Ia berjongkok dan memandang pangeran kecilnya dengan senyuman menenangkan.

"Maaf, Mama. Sabqi tidak sengaja menjatuhkannya. Sabqi hanya ingin membaca komposisi di kardus ini. Adik-adik, kan, tidak boleh makan banyak gula. Nanti akan Sabqi kembalikan lagi, kok. Boleh, Ma?" Mata dengan bulu mata lentik dan iris cokelat terang itu menatap mamanya penuh harap.

Dengan lengkungan bibir yang belum luntur, Rosalie mengangguk. "Boleh, Sayang. Sabqi pilihkan susu yang paling bagus untuk adik-adik, ya?"

Bocah yang memakai beanie warna hitam itu langsung mengiyakan ucapan mamanya dengan mata berbinar. Dengan penuh kesungguhan Sabqi mengamati dan membandingkan kandungan gula dari dua jenis merek susu. Rosalie diam-diam tertawa kecil dengan sikap anaknya. Rasanya seperti melihat sang suami yang selalu semangat dan totalitas ketika melakukan segala hal yang berhubungan dengan anak-anak di Panti Asuhan Kasih Sagara.

Sejak Sabqi mulai berjalan, tepatnya bulan Agustus tahun 2025, Ivander semakin sering mengunjungi panti. Setiap satu pekan sekali pria yang tahun ini berusia 30 tahun itu mengajak anak dan istrinya untuk berkunjung. Sabqi menjadi terbiasa bertemu banyak orang, berteman dengan anak-anak di sana, mengetahui suka duka kehidupan di panti, juga lebih dalam belajar perihal simpati. Ditambah lagi bocah tersebut tidak pernah melewatkan deep talk ataupun sekedar membicarakan hal random bersama Ivander. Sebuah rutinitas tiap malam yang biasanya juga Rosalie lakukan bersama sang suami. Hal tersebut menjadikan Sabqi tumbuh menjadi anak yang lebih peka dan selalu berusaha memahami setiap hal yang terjadi di sekitarnya.

Rose & Lose [S1 end - S2 on going]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora