50 - Cruel husband

597 19 16
                                    

Mohon memberikan dukungannya ya.....




Geo adalah ayah yang baik, di usianya yang baru 5 bulan Abraham sudah sangat mengenalnya bahkan bayi itu bisa tertidur pulas saat digendong oleh sang ayah. Abraham jauh lebih suka bersama dengan Geo dibandingkan dengan Anna sang ibu. Alhasil Anna terpaksa sering menyuruh Geo ke rumahnya karena Abraham tantrum dan ngambeknya seringkali tak bisa dihentikan jika belum bertemu sang papi.

Sejujurnya Anna merasa tak enak hati pada Shireen dan sang suami, Gerald. Apalagi Gerald sangat terlihat kesal dan emosi setiap kali Geo datang tapi Anna tak punya pilihan. Gerald belum bisa dekat dengan Abraham, entah dia yang tak mau berusaha atau menjaga jarak selama ini. Alhasil posisi Geo sangat penting bagi Abraham, yang puncaknya Abraham menangis dari pagi dan tak mau menyusu. Setelah didiagnosa ternyata bayi mungil itu terkena DBD, sungguh Anna sebagai ibu begitu cemas hingga tak mau makan seharian.

Sejak pagi Anna menemani Abraham dan menghibur sang bayi yang terpaksa harus mendapatkan infusan di kakinya. Anna menangis karena tak tega melihat anaknya dan merasa jadi ibu yang buruk. Kondisi ini membuat Gerald stres dan juga cemas melihat istrinya, dia ingin marah pada Abraham tapi tentu saja marah pada bayi akan membuat dia dicap gila.

"Anna kamu belum makan dari pagi..." ucap Gerald menggenggam tangan sang istri.

"Aku gak laper.. aku cuma mau temenin Abraham..." balas Anna lelah.

"Kamu harus punya tenaga kalau mau merawat Abraham, gimana kalau kamu sakit?"

Anna tetap keras kepala dan mengabaikan Gerald. Dia rela tak makan asalkan bisa melihat buah hatinya sembuh lagi. Bahkan ibu muda itu mulai menitikan air mata, menjadi seorang ibu ternyata sesulit ini....

"Aku beli roti ya tunggu disini... kamu harus makan...." Gerald memaksa.

Anna hanya mengangguk setelah itu Gerald bergegas keluar untuk mencari roti yang enak di minimarket terdekat. Dia membeli roti berlabel Aulia Bakery yang terkenal karena rasanya yang enak (tau kan ya Aulia Bakery dimana? Wkwkwkw).

Di sisi lain Geo datang dengan tergopoh-gopoh karena mendengar dari Nyonya Prasetya kabar anaknya yang masuk rumah sakit. Geo takut terjadi apa-apa pada Abraham hingga dia lupa pada Shireen. Bahkan rencana bulan madunya seolah tak penting lagi karena Abraham adalah segalanya bagi Geo.

Saat sampai dia melihat Anna yang tampak lelah menunggu Abraham. Anaknya itu tertidur dengan jarum infus yang menempel di kakinya hingga membuat Geo menangis. Pasti sakit sekali bayi sekecil itu harus mengidap penyakit yang berat. Anna yang melihatnya merasa prihatin... dia memeluk Geo duluan dan berharap mantan suaminya itu tidak bersedih.

Namun tentu saja keadaan malah makin runyam karena Gerald yang baru kembali dari minimarket melihat istrinya berpelukan dengan Geo dan puncaknya mereka ribut di rumah sakit dan mengganggu pengunjung yang lain. Tanpa diduga Shireen pun melihat ini semua dengan tatapan sendu......

"Brengsek ya lo bang!!! Sumpah gue benci banget sama lo!!!"

Gerald menyeret kerah kemeja Geo dan memukul pria itu di lorong rumah sakit. Baku hantam pun tak terelakkan sampai Pak Haris datang bersama orang tua Anna memisahkan mereka berdua. Sungguh memalukan sekali mereka selalu saja ribut bahkan sulit sekali untuk akur.

"Sangat memalukan keluarga prasetya kalian!!!!" Ucap Pak haris marah besar.

Orang tua Anna tak peduli dengan pertengkaran itu dan segera melihat cucunya yang sakit. Sedangkan Shireen masih berdiri di depan pintu sambil menangis dan memutuskan untuk pergi. Geo melihatnya dan mengejar perempuan itu sedangkan Gerald sedang mendapatkan nasihat dari ayahnya. Gerald dimarahi oleh Pak Haris tapi pria itu bebal saja dan tak peduli (emang dablek).



**********



"Ge kamu gak cinta kan sama aku bilang Ge....." Shireen bertanya dengan air mata yang mengalir terlihat sangat menyedihkan.

"Aku cinta sama kamu shireen... tadi cuma salah paham..." balas Geo mencoba menjelaskan.

Tapi sekeras apapun Geo menjelaskan semuanya tetap saja Shireen sulit percaya. Wanita itu menepis pelukan Geo dan pergi begitu saja dengan taksi. Sedangkan Geo hanya berdiri terdiam sedangkan air hujan terus membasahi tubuhnya. Pria itu ditinggalkan begitu saja hingga dengan langkah gontai dia memutuskan masuk ke mobilnya dan menyuruh bawahannya untuk membeli baju baru. Saat ini Geo harus mengecek kondisi sang anak, jangan sampai Abraham kenapa-napa. Urusan Shireen akan diselesaikannya nanti setelah kondisi Abraham membaik. Apalagi memiliki seorang anak adalah hal yang sangat Geo nantikan......

Sedangkan Shireen memutuskan pulang dahulu ke rumah ibunya. Dia lelah dan ingin beristirahat sejenak di rumah sang ibu. Ternyata rumah tangga sangat menguji mental dan fisiknya, tidak seperti yang dia bayangkan. Apalagi kondisinya malah semakin rumit dan Geo memiliki anak dari wanita lain. Menikah dengan duda memang harus siap mental apalagi dengan hadirnya sang anak......

Sementara itu Gerald hanya terdiam tak peduli dengan nasihat ayahnya. Dia begitu kesal dan kesabarannya sudah habis. Sudah cukup selama ini Gerald hanya diam tidak melakukan apapun. Emosinya sudah tak bisa lagi dibendung.... dia akan membunuh Geo, persetan jika mereka memiliki ikatan saudara. Bahkan diam-diam tangannya terkepal dan tekadnya semakin kuat.

"Kamu harus sabar Ge... resiko sendiri kamu mau nikah sama Anna... kalau kamu cinta Anna kamu harus terima dia punya anak dari Geo"

"Iya ayah...

"Ya udah sekarang kamu temani Anna dia pasti lagi butuh kamu..."

Dengan helaan nafas panjang Gerald menemui Anna, istrinya itu terlihat banyak pikiran dan pucat. Harusnya Gerald sedang menikmati masa-masa honeymoon juga bersama Anna saat ini bukannya terjebak dalam masalah yang memusingkan otak seperti sekarang.

"Gerald kamu jangan marah... " ucap Anna dengan suara yang lemah.

"Aku gak akan marah sama kamu... aku bahkan gak tega liat kamu..."

Anna tersenyum lemah dan dia memeluk Gerald dengan erat. Pria itu membalas pelukan Anna dan mencium puncak kepala sang istri dengan penuh kasih sayang. Sungguh tak etis juga jika pernikahan mereka selalu diwarnai pertengkaran yang melelahkan.

Saat Anna tertidur di sofa tempat Abraham dirawat, Gerald pergi sebentar dan menghubungi seseorang. Dia memutuskan untuk mengambil sebuah langkah... dia menyuruh seseorang untuk menghabisi Geo. Lebih baik kakaknya itu mati saja dan lebih cepat lebih bagus menurut Gerald. Bahkan seharusnya kakaknya itu mati dulu-dulu saja, tapi apa yang Gerald lakukan tentu memiliki konsekuensi tersendiri.

Gerald kembali ke ruang rawat Abraham dan disana sudah banyak orang. Ada Geo, orang tuanya dan orang tua Anna yang menghibur Abraham. Terlebih bayi itu sedang tantrum dan terus menangis karena sakitnya jarum infusan.

Dengan wajah tak bersahabatnya Gerald duduk di sofa. Dia hanya diam sambil memangku kakinya ketika semua orang berusaha menghibur Abraham yang sedang menangis. Bukannya berusaha mendapatkan hati bayi kecil tersebut Gerald malah semakin jauh karena menganggap Abraham adalah saingannya.

Dua jam kemudian Abraham sudah tenang dan tidur pulas. Geo pun memutuskan pulang dan pamit pada semua orang. Tentu saja Gerald malah membuang muka dan pura-pura tidak melihat Geo. Dia sangat membenci Geo dan sudah tak ada kata maaf bagi kakaknya itu.

Tapi tak lama ada telepon yang masuk ke ponsel Pak Haris dan mengabarkan Geo kecelakaan mobil yang entah kenapa Gerald malah puas anak buahnya berhasil menghabisi Geo.....


Bersambung....




Mohon maaf ya Gerald masih gak tobat juga 🤧🤧🤭 dan 1 episode lagi bakal tamat. Jadi dari awal Gerald itu antagonis disini.... 😁😁

Affair with My Husband's BrotherWhere stories live. Discover now