48 - Angry husband

584 17 6
                                    

Mohon memberikan dukungannya berupa vote..... (area dewasa sedikit 🔞).....



"Ge... aku aku...."

Anna mendadak kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Gerald. Wanita itu merasa sedang ke gep selingkuh dengan mantan suaminya sendiri padahal baik Anna maupun Geo semuanya sudah sama-sama move on. Bodohnya Anna tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya karena takut Abraham tidak bisa Gerald terima lagi sebagai anaknya.

"Kita bicarakan nanti di rumah sekarang aku sibuk...."

Dengan wajah dinginnya Gerald pergi begitu saja dari hadapan Geo dan Anna. Meski ditatap seperti itu oleh sang adik, Geo tidak peduli dan tetap tenang. Toh dia memang harus berbicara hal yang serius dengan mantan istrinya itu, apalagi Abraham adalah anak kandungnya. Sedangkan Gerald justru semakin membenci kakaknya, apakah mungkin ini saatnya dia bunuh saja sang kakak biar tak mengganggu rumah tangganya dengan Anna?

"Anna aku harus kembali ke kantor karena kebetulan waktu makan siang sudah habis... aku harap Gerald tidak marah padamu" ucap Geo begitu bijak.

"Iya mas... kalau gitu aku juga pulang dulu"

Anna memutuskan segera pulang ke rumah dan merasa sedikit cemas Gerald marah. Dia menggigit bibirnya saat dalam perjalanan pulang dan berusaha menenangkan diri.... tapi Anna lupa jika Gerald bukanlah pribadi yang tenang seperti Geo. Pria itu jauh lebih sulit untuk dibujuk hingga Anna merasa bingung harus berbuat apa.



***********


Gerald pulang dengan perasaan kalut dan kesal bahkan saat rapat dengan rekan bisnisnya tadi dia tidak bisa fokus. Melihat sang istri berpegangan tangan dengan mantan suaminya membuat emosi Gerald memuncak. Tidak bisa dibiarkan.... dia bahkan ketakutan Anna akan kembali ke pelukan Geo sehingga emosinya kian tak terkendali.

Saat sampai rumah dia melihat Anna sedang tertawa dan mengajak Abraham mengobrol. Hatinya menghangat melihat pemandangan ini namun rasa marahnya belum hilang hingga Gerald memutuskan tidak akan menyapa sang istri. Bahkan Abraham saja dia abaikan padahal biasanya Gerald menyapa bayi itu.

"Ge kamu udah pulang?" Tanya Anna lembut.

"Ya...."

Sebelum Anna berbicara lagi Gerald segera pergi ke kamar mandi. Dia sama sekali tidak menatap Anna dan bersikap sangat dingin. Dengan helaan nafas kasar Anna mencoba bersabar, tak ada salahnya juga Anna menunggu sampai kemarahan Gerald reda. Dia harus membujuk sang suami dengan lemah lembut, bukan dengan kemarahan.

Saat Abraham tidur, Anna memutuskan untuk menyuruh maid menjaganya di kamar yang sudah disediakan. Anna yakin dia dan Gerald butuh waktu untuk bicara sehingga paling tepat menjauhkan Abraham dari mereka sebentar. Anna takut mereka berakhir ribut dan membangunkan tidur sang buah hati. Apalagi saat ribut biasanya Gerald dan Anna memasang nada suara yang tinggi.

Dengan sabar Anna menunggu Gerald keluar kamar mandi, namun saat pria itu selesai mandi, lagi-lagi Gerald pergi begitu saja dan malah merokok di halaman belakang rumah. Sudah lama sekali pria itu tak merokok dan kecemburuannya saat ini membuatnya ingin menikmati pahitnya rokok sampai puas. Gerald juga sudah menyediakan miras di meja padahal dia sudah berjanji takkan mabuk-mabukan lagi.

"Gerald... aku minta maaf jangan marah lagi.. tadi cuma salah paham" ucap Anna dengan nada sendu.

"Anna aku sedang ingin sendiri saat ini..." balas Gerald cuek.

"Aku harus jelasin semuanya sama kamu, aku ketemu Mas Geo karena kami mau membicarakan hal penting.."

Anna berusaha sekuat tenaga menjelaskan semuanya. Dia tidak mau Gerald terus salah paham seperti ini, sungguh pertengkaran sangat membuatnya lelah.

Affair with My Husband's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang