9 - Jeaolus

1.9K 37 9
                                    

Mohon memberikan vote dan komentarnya!!

Bagi Geo satu-satunya wanita yang mampu menggetarkan hatinya hanyalah Anna. Dia tidak peduli pada wanita lain karena pusat hidupnya adalah hanya Anna seorang. Segala kelebihan serta kekurangan Anna sudah Geo terima dengan iklas.

Namun dalam hidup tentu saja tidak selalu berjalan mulus karena ada hambatan dan masalah yang datang menyertai. Begitupula saat Geo memutuskan Shireen menjadi salah satu rekan bisinisnya, kesalahpahaman dengan sang istri selalu saja terjadi. Bodohnya Geo menganggap itu bukan masalah besar, toh dia sudah bucin 100 persen pada Anna lalu apalagi yang harus dikhawatirkan. Pemikiran Geo yang sederhana ini harusnya bisa Anna terima tapi lagi-lagi wanita terlahir dengan sifatnya yang abstrak dan sulit sekali dipahami.

"Geo aku minta maaf sepertinya istri kamu salah paham dengan kita" ucap Shireen di tengah-tengah pertemuan mereka membicrakan soal bisnis.

"Bukan masalah Shireen, lagipula kita hanya rekan bisnis dan hubungan kita murni urusan pekerjaan saja" balas Geo singkat dan memang perkataannya benar-benar sesuai dengan apa yang dia pikirkan.

"Ah begitu.. baiklah mari kita bahas saja mengenai pekerjaan dan singkirkan urusan pribadi"

"Memang seharusnya begitu.."

Setelah itu Geo dan Shireen lanjut membahas mengenai kerjasama mereka. Apalagi perusahaan Shireen tergolong perusahaan baru sehingga Geo tidak ingin Prasetya Grup mengalami banyak kerugian. Meski teman lama namun dalam bisnis tentu saja harus profesional dan sama-sama mencari keuntungan.

Geo tidak ingin di kemudian hari bisnis ini membuatnya sulit berkembang sehingga Geo memutuskan untuk mengikutsertakan rekan bisnisnya yang lain untuk menanam saham di proyek ini. Tapi kedekatan Geo dan Shireen lagi-lagi disalahpahami oleh Anna. Wanita itu amat cemburu apalagi Geo dan Shireen sering kedapatan makan siang berdua saja.

Sialnya lagi Geo sama sekali tidak menjelaskan lebih jauh mengenai hal ini. Dalam otaknya hanya ada bisnis, bisnis, dan bisnis saja yang lagi-lagi membuat boomerang untuk dirinya sendiri karena dalam sebuah pernikahan komunikasi itu penting.

Karena sering pulang malam hari dan merasa was-was suaminya direbut pelakor akhirnya Anna mengunjungi suaminya pas jam makan siang dan membawa bekal. Dia merasa emosi jika lagi-lagi Shireen harus makan siang bersama suaminya dan lebih baik Anna menghentikan semua ini secepat mungkin.

Dengan langkah yang percaya diri nan elegan Anna mendatangi kantor dan disambut hangat oleh semua karyawan disana. Anna dikenal sebagai sosok baik hati dan dermawan sehingga sangat disukai oleh para karyawan. Apalagi Anna seringkali meminta Geo untuk menaikkan gaji karyawan dan tentu saja hal ini disambut sangat antusias oleh mereka semua.

"Anna tumben sekali kamu datang ke kantor"

Sesampainya di ruangan CEO, Anna langsung mencium pipi suaminya dan Geo sangat heran karena Anna datang mengunjunginya dengan membawa bekal. Padahal biasanya Anna lebih tertarik untuk shoping atau pergi ke salon daripada bertemu Geo di kantor.

"Aku buatin kamu bekal makan siang mas.. ini lebih sehat daripada makanan yang ada di restoran mewah sekalipun"

"Wow kamu buatin nasi liwet, cah kankung dan ikan bakar? Hm.. ini semua makanan kesukaan aku"

"Of course aku gak mungkin lupa makanan favorit kamu."

Saat hendak menyantap bekal dari Anna tiba-tiba ponsel Geo berbunyi dan ternyata itu merupakan panggilan dari Shireen.

"Ya Shireen.. aku gak bisa makan siang bareng soalnya istri aku udah bawa bekal.. ah ya maaf ya"

Anna begitu cemburu dan kesal karena perempuan itu tampaknya mendekati Geo berkedok urusan bisnis. Namun wanita itu tak mau membuat suasana menjadi rusak dan mencoba menahan diri dari amarahnya. Lagipula Geo pasti sedang lapar dan marah-marah bukanlah solusi yang bijak saat ini.

"Anna kamu udah makan belum? Ayo makan bareng masa aku makan sendiri"

"Hm.. iya mas.."

Mereka makan siang penuh keheningan, apalagi Geo tampaknya makan dengan lahap. Sudah lama sekali istrinya itu tidak memasak untuknya sehingga dia sangat senang memakan makanan ini.

"Ah kenyangnya... aku makan terlalu banyak"

"Bukannya itu bagus? Tandanya masakanku itu enak"

"Ya memang sangat enak sekali.."

Anna tersenyum puas karena masakannya sangat disukai suaminya. Bahkan dia bertekad akan sering membuat Geo bekal dan meminimalisir pertemuan antara Shireen dan Geo. Anna merasa cemburu dengan kedekatan Geo dan teman lamanya tapi dia tidak sadar diri kalau sedang berselingkuh dengan adik iparnya.

******

"Tolong kamu tinjau ulang berkas ini dan cari inovasi yang segar dan unik untuk peluncuran produk baru kita"

"Apa semua ide ini kurang unik pak?"

"Ya terlalu basi dan pasaran.. saya tidak suka jadi tolong kerahkan kemampuan terbaik kalian kalau bisa hari ini kalian lembur sampai malam"

"Baik pak.. kalau begitu saja undur diri dulu"

Sebagai direktur bidang sumber daya, Gerald memang sedikit kesulitan dalam menemukan ide yang masih segar. Kebanyakan para karyawan membuat ide yang pasaran dan sudah jadul padahal pesaing Prasetya Grup yaitu Hadiwijaya Grup selalu menghasilkan output yang unik. Kalau begini terus bisa-bisa Prasetya Grup mengalami kemunduran dan tentu saja Gerald tidak mau itu terjadi.

Gerald merasa cukup pusing mengatasi masalah ini dan hiburan dia satu-satunya hanya Anna. Namun wanita itu sudah berhari-hari menghindari dirinya dan terus menempel pada suaminya yang membuat Gerald cemburu berat. Memang sangat sulit membuat Anna mencintainya tapi Gerald tidak akan menyerah. Biarlah dia dicap pebinor asalkan Anna menjadi miliknya meski kakaknya sendiri jelas akan terluka.

Begitu jam makan siang hadir akhirnya Gerald ingin beristirahat sejenak dengan merokok di rooftop. Namun sesampainya disana dia melihat Anna sedang berciuman dengan Geo hingga membuat dirinya mengumpat dalam hati.

Sial sekali tadinya ingin melepas penat dengan merokok tapi justru dia malah melihat pemandangan menyebalkan ini. Dengan menghela nafas kasar akhirnya Gerald kembali ke ruangannya dan memutuskan menyuruh sekertarisnya membeli makan siang. Sambil mengusap wajah tampannya, Gerald mengirim sesuatu pada Anna dan meminta wanita itu datang ke hotel Permata saat sore tiba.

Gerald berkata dalam hati tidak akan kalah begitu saja. Kalau perlu dia akan membuat Anna hamil anaknya sehingga wanita itu tidak akan pergi kemana-mana lagi dan hanya menjadi miliknya sampai kapanpun.

Tentu saja pesan Gerald merupakan sebuah perintah apalagi dia terus mengingatkan Anna dengan malam panas mereka berdua. Tapi taktik Gerald berhasil karena Anna langsung mengatakan ya.

Sambil tersenyum penuh kemenangan, Gerald kembali memutar video panas antara mereka berdua. Bahkan wajah Anna yang terangsang dalam rekaman itu membuatnya tidak sabar untuk bertemu lagi dengan pujaan hatinya sore ini

Bersambung....

Shireen Maheswari 32 y.o

Affair with My Husband's BrotherWhere stories live. Discover now