20 - Pregnant

1K 19 0
                                    

Mohon memberikan dukungannya




Akhirnya Anna dan Geo sampai di salah satu rumah sakit di kota Paris dan langsung diperiksa saat itu juga. Mereka tak mau membuang-buang banyak waktu terlebih beberapa hari lagi harus pulang ke Indonesia.

"I have good news for you sir...." setelah memeriksa Anna kini Geo dan Anna mulai duduk di ruangan dokter itu.

Geo dan Anna tampak tegang dan gelisah saat dokter mulai berbicara hasil diagnosanya pada mereka. Geo sungguh takut Anna mempunyai penyakit yang parah.

"Tell me quickly, apa penyakitnya?" Balas Geo tak sabar.

"Miss Prasetya is pregnant, congratulation!"

Mendengar kabar gembira ini Geo merasa sangat senang hingga memeluk istrinya erat. Akhirnya penantian mereka selama ini terbayarkan sudah karena istrinya positif hamil.

Jika Geo sedang berbahagia berbeda dengan Anna, dia justru terlihat sangat cemas dan bingung karena tak tahu bayi siapa yang ada dalam kandungannya. Sialnya lagi Anna tak pernah memakai pengaman saat bercinta dengan Gerald hingga wanita itu merasa resah dan takut jik anak dalam kandungannya itu anaknya Gerald.

"Terimakasih sayangku..."

Anna tidak membalas ucapan Geo dan hanya terdiam saat suaminya mencium puncak kepalanya dengan penuh kasih sayang. Bagaimana kalau Geo tahu soal perselingkuhannya? Lalu bagaimana kalau ternyata anak ini bukan anak Geo dalam hati Anna berucap seperti itu.

Tapi Anna sudah bertekad akan menyimpan rahasia ini seumur hidupnya sehingga raut wajahnya yang gelisah mulai hilang. Dia mulai berakting bahagia lagi tampaknya dalam otaknya sudah tidak ada lagi kewarasan dan dia akan terus menjalani sandiwara ini sampai akhir.

"Sayang kalau kita pulang besok gak papa kan? Aku ingin memberitahu kehamilanmu kepada orang tuaku"

"Ya mas aku gak papa... "

Geo kembali tersenyum ceria dan sesekali bersenandung saat mereka pulang kembali ke hotel. Ah rasanya dia tak sabar membagi berita bahagia ini kepada orang tua dan mertuanya juga.

**********






"Reen akhir akhir ini gue kok liat lo gak semangat dan cuma diem aja sih di club, ada masalah hidup apa sih lo?" Ucap Samantha teman satu club Shireen.

Jika Geo sedang berbahagia, berbeda dengan Shireen yang sedang galau memikirkan sebuah cara yang tepat tentang bagaimana cara memberitahu Geo soal kegilaan istrinya. Dia tak mau Geo terus menerus menjadi orang bodoh karena tak tahu soal perselingkuhan istrinya, yah meskipun di satu sisi Shireen mengharapkan Geo bisa berada dalam pelukannya juga.

"Gue lagi mikir nih gimana strategi yang bagus untuk menjebak tuyul!"

"Wong edan!! Lo udah kaya masa masih mau pelihara tuyul?" Temannya membulatkan matanya sangat kaget dengan apa yang dibicarakan Shireen. Tentu saja Shireen hanya memberikan kata perumpamaan dan memang dasar Samantha yang terlalu polos.

"Kalau bisa sih gue sekalian ngancurin hidup tuh tuyul sih!'

Shireen mulai meminum cocktailnya dan mengabaikan dentuman musik yang keras serta kerumunan orang yang menari dengan gila. Dia tak sabar melihat bagaimana respon istri Geo yang naif itu saat suaminya tahu kegilaannya di belakang. Shireen akan pelan-pelan masuk ke rumah tangga Geo dan bermain cantik. Dia sudah memperhitungan semua ini dengan matang. Dia tak perlu jadi pelakor karen rumah tangga Geo memang sudah rusak.

"Reen mau kemana lo?"

"Gue mau pulang gue mulai bosen sama suasana club yang bising"

"Cih biasanya juga lo hobi jedag jedug!"

Dengan senyum tipisnya Shireen memutuskan pulang ke rumah dengan riang. Dia tak sabar untuk bertemu dengan Geo lagi, ah rasanya waktu berjalan begitu lambat akhir-akhir ini!

*************






"Ge kenalin ini Clara... cantik banget kan?" Ucap sang ayah tampak bangga.

Saat sore tiba Gerald dihubungi untuk datang ke sebuah restoran mewah di pusat kota dan disuruh memakai jas mewah pula oleh kedua orang tuanya. Pada awalnya Gerald tidak tahu apa maksud kedua orang tuanya menyuruh dia datang kesana. Tapi saat Pak Haris mengenalkan putera bungsunya pada seorang gadis, Gerald langsung paham kemana arah dan tujuan makan malam yang membingungkan ini.

"Gerald..."

Pria itu tak mau berbasa-basi merespon ucapan ayahnya dan hanya berjabatan tangan singkat dengan Clara. Lagipula untuk apa kedua orang tuanya mengenalkan dia pada wanita lain padahal wanita yang dia inginkan selama ini adalah Anna seorang. Gerald sudah jatuh cinta pada istri kakaknya itu selama 10 tahun, kurang sabar bagaimana lagi dia dalam bersikap?

"Maaf ya Clara, Gerald memang orangnya tak suka basa basi" ucap nyonya Prasetya tak enak hati.

"Gak papa tante saya paham kok..."

"Nanti kalian ngobrol berdua sebentar yah soalnya ayah dan ibu mau pergi dulu keluar sebentar" Pak Haris mencoba membuat suasana menghangat namun usahanya sia-sia saja karena Gerald yang terus membisu.

Dalam hati Gerald berdecih karena trik kedua orang tuanya sungguh jadul. Mereka sengaja ingin meninggalkan Gerald berduaan dengan Clara padahal Gerald sungguh tak tertarik pada wanita di depannya ini. Annanya jauh lebih cantik dan seksi dibandingkan dengan gadis ini.

Makan malam dilalui dengan penuh keheningan dan kaku padahal menu yang disajikan sangat lezat. Apalagi Gerald terus memasang wajah tak bersahabat hingga membuat Nyonya  Prasetya semakin tak enak hati pada Clara. Beruntung gadis itu tak membawa orang tuanya di acara makan malam ini. Bisa-bisanya anak bungsunya ini malah membuat malu karena kedua orang tua Clara adalah rekan bisnis keluarga Prasetya yang sudah puluhan tahun akrab.

Setelah makan malam, akhirnya Gerald dan Clara berduaan di restoran karena kedua orang tuanya sengaja pergi. Namun selama 15 menit lamanya mereka tidak bersuara dan terus dalam keheningan. Gerald malas berkata apapun dan Clara yang masih merasa canggung.

"Aku senang malam ini kita bisa makan malam bersama.. aku harap kita bisa saling mengenal" akhirnya Clara berinisiatif untuk mengajak Gerald ngobrol.

"Apa maksud semua ini nona? Jangan bilang kamu tertarik padaku?" Tanpa basa-basi Gerald langsung bertanya pada Clara. Dia muak dengan semua hal yang penuh dengan basa-basi.

"Ah..... aku memang ingin mengenalmu lebih lanjut, apa itu salah?"

"Aku tak menyukaimu dan jangan harap bisa mengenalku jadi jangan buang-buang waktumu untuk tertarik denganku paham?"

Clara merasa sakit hati dengan ucapan Gerald yang kasar tapi gadis itu hanya diam saja. Sedangkan Gerald mulai beranjak dan pergi dari restoran itu secepat mungkin. Suasana hati Gerald saat ini sangat buruk apalagi Anna hampir 1 minggu tidak bisa dia hubungi. Gerald sangat merindukan wanita itu dan mulai menyetir dengan kecepatan tinggi.

Sambil mengepalkan tangannya, Clara mulai memikirkan sebuah cara bagaimana agar Gerald mau dijodohkan dengannya meski dengan cara yang penuh paksaan.




Bersambung..........

Affair with My Husband's BrotherWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu