26 - Chaos

501 14 0
                                    

Yang belum kasih vote tolong sekarang juga kasih vote nya!!!!



Kepergian Geo dari rumah membuat suasana rumah makin sepi dan dingin. Anna tidur sendirian di kamarnya sambil menitikkan air mata. Dia bahkan menolak ditemani Gerald dan memutuskan untuk mengunci diri di kamar sepanjang malam. Anna masih belum bisa menerima kepergian Geo... dia bahkan mulai berpikir jika Geo pasti akan memberinya kesempatan kedua. Anna yakin Geo sebaik itu dan mau menerimanya kembali sehingga esoknya dia memutuskan membuat makanan enak untuk Geo. Wanita itu akan berkunjung ke rumah baru Geo dan meminta alamatnya ke sekertaris Geo sekarang juga.

Anna tidak akan menyerah dan tidak mau kehilangan Geo begitu saja. Dia belum bisa menerima keadaan dan masih saja bersikap seperti korban padahal dia sendiri yang melakukan perselingkuhan. Sungguh tak bisa dimengerti bagaimana cara berpikirnya....

Di sisi lain Gerald masih sama saja, bahkan pria itu merasa menang telak dari Geo. Dia bahkan sudah menganggap rumah ini miliknya sendiri dan bersikap seperti pemilik rumah asli. Bahkan sebelum berangkat kerja, Gerald memeluk dan mencium Anna bak seorang suami betulan. Sedangkan Anna tidak bisa berbuat apa-apa saat ini karena dia takut dengan Gerald.

Setelah Gerald berangkat, Anna mulai memasak dengan riang gembira. Wanita itu memasak makanan laut yang sangat disukai suaminya. Dia juga berharap Geo suka dengan masakannya dan bisa memaafkan semua kesalahannya yang selama ini sudah dilakukan.

Tapi ekspektasinya sendiri dipatahkan oleh keadaan.... Melihat ada wanita lain menginap di rumah Geo membuat hati Anna sangat terluka. Bagaimana mungkin secepat itu Geo melupakan dirinya? Hanya dalam hitungan hari Geo bisa tidur dengan wanita lain. Apakah pernikahannya selama 5 tahun bersama Anna tidak berarti sama sekali? Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Anna. Dia menangis dan terus menangis sedangkan Geo dari balkon lantai atas terus memperhatikan Anna yang menangis di dalam mobil. Pria itu paling tidak suka melihat Anna bersedih tapi saat ini wanita yang sangat dia cintai itu sudah menyakitinya terlalu dalam. Sehingga Geo memutuskan bersikap tegas dan dia berusaha supaya sesegera mungkin bisa melupakan Anna, dia tidak akan luluh hanya karena Anna menangis.

"Ge mendingan lo jangan lagi peduli sama wanita itu.. bukannya dia udah nyakitin perasaan lo?" Shireen datang menghampiri Geo dan ikut berdiri di balkon melihat Anna.

"Gue saat ini berusaha gak peduli sama dia lagi... tapi gue butuh waktu, lo tahu ini terlalu menyakitkan bagi gue" balasnya lemah.

"It's okay... elo jangan terlalu maksain diri, disini gue bakal temenin lo sampai lupain Anna, elo harus tahu kalau di dunia ini wanita bukan hanya Anna"

"Maksud lo ren?"

"Beri gue kesempatan untuk masuk ke hidup lo... gue janji lo bakal lupain Anna dan segala bentuk kepahitan yang bini lo berikan akan segera lo lupain gue janji....."

Geo menghela nafas panjang dan memutuskan duduk di sofa balkon disusul oleh Shireen, sejatinya Geo tidak bodoh. Meski dia kurang peka tapi Geo sangat tahu jika Shireen menyukainya. Hal ini karena berkali-kali Shireen mencium pipinya dan memanas-manasi Anna. Belum lagi wanita itu sudah berhari-hari belum pulang ke rumahnya karena sedang melakukan pendekatan pada Geo secara masif.

"Ren jangan berharap sama gue... elo tahu perasaan gak bisa diubah gitu aja"

"Kalau gitu gue bakal nunggu lo.... sampai hati lo kebuka buat gue sampai kapanpun"

"Elo wanita yang baik Ren rasanya gue gak pantes ditungguin sama lo..."

"Gue cuma mau sama lo Ge... sampai kapanpun"


**************



Hari ini sebenarnya memang hari libur tapi entah kenapa perwakilan Salim Grup ingin bertemu dengan Gerald. Alhasil dia terpaksa bersedia padahal hari ini Gerald berencana ingin diam di rumah sepanjang hari untuk berduaan bersama Anna. Dengam wajah jengah akhirnya Gerald sampai di ruangan VIP restoran dan sesampainya disana ternyata dia harus bertemu dengan Clara. Gerald lupa jika Clara adalah pewaris Salim Grup.

"Hai Ge... wanna some coffee or snack?" Ucap Clara sangat ramah.

"What do you want?" Balas Gerald sangat kasar.

"Relax... kamu terlalu kaku cobalah bersantai dulu, kamu lupa sekarang kita sedang ada dalam pertemuan bisnis...."

Gerald berdecih dan memangku tangannya karena Clara tidak menyerah dalam mendekatinya. Gerald tentu tahu pertemuan bisnis ini hanya akal-akalan Clara untuk bisa bertemu dengannya.

"Kalau gitu to the point saja, tidak usah bertele-tele"

"Aturan mainnya ada di tanganku sayang, kamu lupa kalau Salim grup bisa kapan saja menghancurkan bisnis Prasetya Grup?"

"Kau sedang mengancamku?"

"Perhaps... jadi mari ikuti cara mainku saat ini"

Gerald tidak bisa menolak karena urusan bisnisnya bisa berantakan. Alhasil pria itu terpaksa makan siang bersama Clara walau dengan setengah hati. Di sisi lain Clara tersenyum puas karena pada akhirnya bisa menikmati waktu bersama Gerald, pria yang disukainya. Wanita berambut blonde itu tidak akan menyerah untuk mendapatkan Gerald apalagi dia merupakan anak tunggal kaya raya.



************



Esok malam merupakan hari dimana keluarga Prasetya berkumpul. Biasanya acara ini diselenggarakan setiap malam sabtu dengan tujuan untuk mempererat tali silaturahmi, entah dengan makan malam bersama atau mengobrol sampai dini hari. Sejujurnya Anna tidak dalam kondisi ingin hadir ke acara makan malam ini tapi sangat tidak sopan sekali kalau sampai tidak hadir, Anna juga malas karena sang mertua pasti mencarinya nanti.

Jika biasanya Anna pergi ke rumah mertuanya dengan Geo, kini dia pergi bersama Gerald. Entahlah Anna tidak tahu lagi harus bagaimana dan hanya bisa pasrah saja dengan keadaan. Dia harus siap dengan reaksi mertuanya saat tahu kalau dia selingkuh bersama adik iparnya sendiri. Lagipula mau menolak Gerald pun tak mungkin karena pria itu selalu melakukan segala hal semaunya sendiri.

"Anna menantuku akhirnya kamu datang nak..." nyonya Prasetya menyambut menantuanya dengan pelukan.

"Apa kabar ayah ibu?" Anna mencoba seramah mungkin.

"Very well tapi kenapa kamu datang bersama Gerald? Kemana Geo?" Tanya Tuan Haris Prasetya penasaran.

"Hm... itu Mas Geo sedang ada kerjaan jadi aku berangkat sama Gerald yah..."

Anna sangat bersusah payah sekali untuk berbohong pada mertuanya. Sedangkan Gerald hanya menyeringai melihat Anna yang sedang kebingungan menjawab. Pria itu memutuskan akan segera memberi tahu hubungannya bersama Anna malam ini juga saat semuanya berkumpul. Sebut saja Gerald gila tapi dia sama sekali tak peduli.

"Ya sudah kalau gitu ayo duduk sudah lama sekali kita tidak bertemu..." balas ibu mertuanya ramah.

Anna tersenyum tipis dan sedikit kikuk, tapi sebelum makan malam dilaksanakan tiba-tiba suara mobil terdengar di parkiran. Anna sangat yakin itu suara mobil Geo, rasanya Anna mulai tidak nyaman dan berharap tidak terjadi masalah apa-apa malam ini.

"Anak sulungku..."

Tuan Haris menyambut Geo dan memeluk anak sulungnya yang selalu membanggakan itu. Tapi senyumnya mulai hilang karena Geo membawa seorang wanita ke acara makan malam ini. Geo membawa Shireen hingga diam-diam tangan Anna kembali terkepal karena sangat cemburu. Tampaknya hubungan mereka menjadi semakin serius dan membuat Anna mulai merasa emosi. Berbeda sekali dengan Gerald, pria itu justru merasa senang bukan kepalang karena abangnya itu mulai mencari pengganti Anna.

"Geo siapa wanita cantik ini?"

"Ini Shireen bu... dia teman lamaku"

"Tapi..... kenapa kamu membawa teman lama di acara makan malam keluarga kita?" Ayahnya mulai kebingungan.

"Karena aku dan Anna akan segera bercerai, saat ini Anna hamil anak Gerald..." balas Geo sambil menatap Anna yang sedang duduk.

Mendengar apa yang diucapkan putra sulungnya membuat Tuan Harris mulai memegang dadanya. Beliau terkena serangan jantung karena kaget dengan situasi yang terjadi lalu buru-buru Geo menangkap beliau sebelum jatuh. Suara jeritan mulai terdengar di rumah itu dan mereka segera membawa Tuan Haris ke rumah sakit.



Bersambung.....

Affair with My Husband's BrotherWhere stories live. Discover now