37 - Broken heart

433 19 6
                                    

Mohon beri vote nya dan simak terus cerita ini karena masih panjang......







Tidak terasa kandungan Anna sudah mencapai 4 bulan dan kedua orang tuanya berencana mengadakan syukuran. Tentu saja keluarga Kusuma hanya mengundang orang-orang terdekat saja yang berasal dari kalangan atas. Hal ini bertujuan agar semuanya serba privat dan terhindar dari media, mengingat papinya Anna merupakan mantan menteri.

Perut Anna sudah membuncit dan acara syukuran dilaksanakan dengan khidmat. Tapi suasana hati Anna tidak begitu baik karena Geo datang ke acara tersebut bersama Shireen dan tampaknya mereka semakin mesra. Anna yakin sebentar lagi Geo dan Shireen akan meresmikan hubungannya namun entah kenapa Anna tak rela....

"Anna selamat ya semoga lancar sampai persalinan" ucap Nyonya Prasetya memberikan selamat meski masih kesal pada menantunya namun wanita tua itu mencoba bersabar.

"Terimakasih bu...."

"Mari jeng makan-makan dulu...." maminya Anna mulai menyapa Nyonya Prasetya dan berakhir mereka mengobrol bersama.

Anna hanya tersenyum tipis melihat semua orang yang hadir dan mengucapkan selamat padanya. Sayangnya sejak acara berlangsung, Geo sama sekali tidak menyapanya dan terus saja bersikap cuek seolah-olah Anna tak ada. Bahkan Geo malah sibuk mengobrol dengan rekan bisnis papinya dan Shireen terus berada di dekat pria itu.

"Lagi acara syukuran gini masa kamu sedih?" Gerald menghampiri Anna dan mencoba menghibur wanita itu karena raut wajahnya yang terlihat sedih sangat kontras.

"Aku gak sedih kok...." balas Anna berbohong.

"Good.. aku gak suka kamu cemberut gitu" balas Gerald mencubit pelan pipi wanita itu.

Kemesraan Anna dan Gerald tanpa sadar membuat Geo cemburu. Pria itu terus memasang senyum palsu padahal dalam hatinya dia merasa emosi. Tapi Geo pandai sekali mengatur ekspresinya padahal sejak tadi pria itu ingin segera pergi dari rumah orang tua Anna.

Semua tamu undangan sedang menyantap makanan sedangkan Anna kini duduk di salah satu kursi sambil melihat ponselnya. Sedangkan Gerald di sebelahnya asyik mengonsumsi soto bandung buatan maminya Anna. Tanpa sadar mata wanita itu kembali berkaca-kaca saat melihat berita di salah satu website. Anna membaca berita bahwa Geo sudah bercerai darinya dengan alasan tidak ada kecocokan lagi antara dia dengan pria itu. Padahal mereka belum resmi bercerai tapi mengapa pria itu sudah mengumumkan pada semua orang tentang perceraiannya. Sebegitu rendahkah Anna di mata Geo hingga pria itu tak sabar untuk memceraikannya?

Diam-diam Anna memandang wajah Geo dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Ternyata semudah itu Geo melupakan dirinya, Anna menatap suaminya dengan mata merah yang berkaca-kaca. Sadar sedang diperhatikan, Geo membalas tatapan Anna begitu lama sampai Anna membuang muka. Tak terasa air matanya jatuh... rasanya hati Anna begitu sesak. Sebegitu tak sabarkah Geo menunggu Anna melahirkan? Sehingga dengan tegas pria itu mengumumkan sudah bercerai darinya.

Acara berlangsung meriah dan lancar sehingga saat sore tiba semua tamu undangan yang hadir pulang. Namun keluarga Prasetya dan Keluarga Kusuma masih berkumpul, maka semuanya kini duduk berkumpul di ruang tengah.

"Halo semuanya... karena kita sekarang sedang berkumpul disini saya atas nama ayahnya Geo akan mengumumkan hal yang sangat penting buat kalian"

Tiba-tiba Pak Haris berbicara hingga semua mata tertuju padanya. Pria tua itu entah mau berbicara apa, yang jelas perasaan Anna tak enak.

"Anak pertamaku Geo akan segera bertunangan dengan Shireen Maheswari, anak dari nyonya Maheswari seorang pelukis terkenal...."

Geo kaget bukan kepalang saat sang ayah berbicara seperti itu. Padahal Geo sudah bilang akan mempertimbangkan pendapat ayahnya dan belum berkata ya...

"Lho bukannya Geo itu masih suaminya Anna? Kan saat ini Anna sedang hamil?" Tanya Pak Surya heran.

"Anna kan bakal bercerai dari Geo dan kami memutuskan Geo harus secepatnya menikah lagi..."

Semua orang tampak sangat syok berbeda dengan Anna. Wanita itu kembali menitikan air matanya dan mulai menjauh dari semua orang. Sedangkan Gerald di belakangnya menyusul Anna, wanitanya itu pasti sangat bersedih dengan hal ini.

Helaan nafas panjang mulai keluar dari mulut Pak Surya. Sekarang adalah acara anaknya kenapa juga besannya malah mengatakan hal kekanak-kanakan begitu? Memangnya tidak bisa menunggu sampai acara syukuran 4 bulanan ini selesai?

"Besan menurutku pengumuan yang kamu buat itu kurang tepat waktunya, sekarang adalah acara anakku kenapa pula kau mengumukan pertunangan anakmu?"

"Surya kau juga tahu kan hanya ada keluarga kita disini dan semua tamu undangan sudah pulang jadi aku ingin segera memberi tahumu berita yang membahagiakan ini..."

Shireen yang hadir ke acara ini ikutan kaget karena dia tidak tahu apa-apa soal ini. Meskipun dalam hatinya sangat bahagia karena tandanya Pak Haris sudah merestui dia dan Geo.

Pak Surya sangat kesal pada besannya itu, sungguh egois dan tidak punya perasaan. Tapi beliau berusaha sabar dan tidak bertindak gegabah hingga akhirnya Pak Surya minta izin untuk pergi ke kamar Anna yang ada di lantai atas. Sungguh membuat kesal saja pria tua itu, kenapa juga tak bisa sabar sampai anna melahirkan baru membuat rencana pertunangan Geo.

Geo malu dan tak menyangka ayahnya seperti itu, lagipula pernikahan bukan untuk main-main. Belum lagi tangisan Anna membuatnya merasa bersalah, keputusan ayahnya bisa-bisanya tidak dipertimbangkan dengan matang.



*************




Anna menangis di kamarnya dalam pelukan Gerald. Wanita itu memang sudah menyerah dengan Geo tapi bukan berarti perasaannya bisa semudah itu dihilangkan. Dia memang salah dan sudah selingkuh tapi tetap saja Anna juga punya perasaan. Hatinya terluka.... meskipun berulang kali Anna berucap dalam hati kalau dia pantas mendapatkan karma.

"Kamu harus kuat... kamu harus bisa melupakan bang Geo... cukup ingat aku aja Anna, please..."

Gerald membelai wajah Anna dan mengusap air mata wanita itu. Sedangkan Anna malah semakin menangis histeris, emosinya menjadi tidak stabil saat hamil.

"Ge aku emang jahat kan? Aku istri yang gak tahu diuntung... aku pantas dapetin karma karena udah lukain hati Mas Geo... aku gak pantas bahagia..."

"Jangan nyalahin diri kamu sendiri... lepasin semuanya Anna lupakan Bang Geo... ada aku disini... cobalah untuk mencintai aku"

Anna tidak menjawab ucapan Gerald dan hanya bisa menangis. Setelah itu Pak Surya datang dan dia memeluk anak semata wayangnya yang sedang menangis itu. Diam-diam pria tua itu meneteskan air mata melihat kondisi anaknya. Pak Surya tahu kalau anna sangat mencintai Geo dan sadar pula kalau Anna memang istri yang buruk. Tapi seburuk apapun Anna tetap saja dia puteri satu-satunya yang amat dicintai Pak Surya.

"Sudah jangan menangis lagi nduk... ini semua kan kesalahan sampeyan juga, mulai saat ini berdamai sama keadaan ya dan pelan-pelan lupain suamimu itu...."

Pemandangan ini membuat Nyonya Kusuma menangis di sofa. Wanita tua itu tak menyangka rumah tangga anaknya akan berakhir tragis. Sedangkan Gerald bingung harus bagaimana karena penyebab rusaknya rumah tangga Anna akibat ulah dia sendiri.

Saat tangisan Anna mulai mereda, Pak Surya menyuruh Gerald untuk menghibur puterinya dan kini mereka berdua hanya terdiam di sofa balkon sambil berpelukan. Bahkan Anna mulai tertidur pulas dalam dekapan Gerald yang hangat dan nyaman. Sedangkan Geo, Shireen dan kedua orang tuanya sudah pulang duluan. Karma sudah mulai Anna dapatkan... istrinya itu sudah merasakan perasaan Geo yang sakit dan patah hati. Tapi Geo tidak bahagia..... hidupnya hampa dan sebagian jiwanya terasa hilang karena salah satu sumber bahagianya adalah Anna.

Kenapa mereka harus saling menyakiti seperti ini?




Bersambung.....

Affair with My Husband's Brotherजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें