21 - I wanna stop

1K 21 2
                                    

Mohon memberikan dukungannya









Akhirnya Anna dan Geo sampai di Indonesia keesokan harinya. Mereka memutuskan untuk mendatangi rumah orang tua Geo langsung dan membagikan kabar gembira ini. Geo ingin cepat-cepat membagikan kabar gembira ini kepada keluarganya karena ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu selama ini.

"Sayang kita gak papa kan ke rumah orang tuaku dulu abis itu aku janji kita langsung istirahat kok!" Ucap Geo tak sabar.

"Iya mas..."

Mereka saat ini berada di mobil dan menuju rumah kediaman Bapak Haris Prasetya dengan kecepatan sedang. Beruntung supir keluarga mereka datang tepat waktu sehingga mereka tak perlu berlama-lama berdiam diri di bandara. Tapi melihat Geo yang begitu antusias dan bahagia, Anna kian merasa bersalah. Wanita itu sungguh ragu anak yang sedang dikandungnya adalah anak Geo. Alhasil Anna menjadi pendiam dari biasanya karena merasa was-was dan cemas. Dia begitu jahat pada suaminya padahal selama ini Geo tak pernah mengkhianati dirinya.

Setibanya di rumah Pak Haris, Geo langsung memeluk ayahnya erat. Beruntung Pak Haris masih bersantai di rumahnya belum berangkat untuk mengontrol kondisi kantor. Pria tua itu merasa kaget karena Geo dan Anna tiba-tiba sudah ada di rumahnya tanpa memberi tahu rencana kepulangannya dari Paris.

"Ada apa kok tumben kamu peluk-peluk ayah?" Ucap Pak Haris keheranan karena biasanya Geo tak bersikap clingy.

"Ayah aku punya kabar yang sangat gembira buat ayah... Anna hamil dan sekarang kandungannya sudah hampir dua minggu"

Nyonya Prasetya yang sedang menyuguhkan suaminya kopi begitu gembira mendengar kabar bahagia ini. Dia langsung memeluk menantunya dan terlihat sangat lega karena sebentar lagi akan memiliki seorang cucu. Mau laki-laki ataupun perempuan sama sekali tak masalah asalkan sehat.

"Akhirnya ayah akan segera mempunyai cucu...." pak Haris merasa begitu lega karena penantiannya selama ini terbayarkan sudah.

"Tapi Anna sepertinya kelelahan setelah pulang dari Paris, baiknya kalian segera pulang dan beristirahat.." ucap Nyonya Prasetya bijak dan Geo pun tampaknya setuju.

"Baik kalau begitu kami pamit pulang dulu yah.. sampaikan salamku untuk Gerald" ucap Geo sambil menyalami kedua orang tuanya.


********



Karena lelah dan selama 10 jam harus berada dalam pesawat, setelah mandi dan berganti pakaian, Anna langsung tertidur pulas. Suaminya menyusul tidur sambil memeluknya dari belakang, sesekali Geo menciumi pundak dan punggung Anna lembut. Dengan wajah penuh senyuman akhirnya Geo tertidur pulas. Ah rasanya dia begitu tak sabar menjadi seorang ayah bahkan dalam mimpinya pria itu bermimpi bertemu dengan seorang anak kecil yang lucu.

Mereka tertidur cukup lama hingga akhirnya Anna bangun duluan karena lapar. Saat bangun dia langsung menatap wajah suaminya yang tertidur pulas. Tanpa sadar Anna menghela nafas panjang... wanita itu tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak menyangka perselingkuhannya dengan Gerald menjadi serumit ini, bodohnya lagi wanita itu tidak pernah melakukan tindakan pencegahan saat berhubungan seksual dengan Gerald. Alhasil bayi dalam kandungannya ada kemungkinan besar merupakan anak Gerald, tapi Anna terus berharap ini anak Geo.

Lelah melamun akhirnya Anna memutuskan pergi ke meja makan dan makan dengan lahap. Dia makan begitu banyak entah karena lapar atau bawaan bayi. Entahlah Anna tak mau memikirkan apapun saat ini demi kewarasan mentalnya.

Setelah makan dan merasa kenyang dia meminta maid untuk membelikannya cake rasa red velvet. Anna sedang menginginkan makanan manis dan mungkin saja dia sedang dalam mode ngidam. Sesekali ibu muda itu mengelus perutnya dan berharap kehadiran bayi tersebut tidak membuat prahara dalam rumah tangganya.

Lama melamun di depan TV, adik iparnya datang dan tersenyum lebar karena dia bisa lagi berjumpa dengan kakak iparnya yang sangat dia cintai. Gerald mulai berjalan mendekati wanita itu, tapi dengan secepat mungkin Anna memberi isyarat sambil menggelengkan kepalanya karena di rumah ini ada Geo dan bisa saja suaminya itu bangun dari tidurnya.

Gerald sedikit kecewa namun setelah itu dia menyuruh Anna untuk masuk kamarnya. Akhirnya wanita itu mengalah dan menuruti permintaan Gerald. Sebelumnya dia memastikan dulu tidak ada maid yang melihat kelakuannya saat masuk kamar Gerald. Kalau sampai ketahuan tentu saja riwayat istri CEO itu akan tamat begitu saja.

"Aku sangat merindukanmu sayang.."

Gerald memeluk Anna dengan penuh kasih sayang dan mencium puncak kepala wanita itu. Rasanya sudah lama sekali Gerald tidak bertemu dengan Anna dan rasa rindunya itu begitu menyiksa.

"Ge.... aku pengen ngomong serius sama kamu" Anna segera melepaskan pelukan Gerald dan duduk di sofa kamar pria itu.

"Ngomong apa? Mengenai kehamilan kamu?"

Anna terkejut bukan main karena Gerald ternyata sudah tahu semuanya. Tadinya wanita itu sendiri yang akan mengatakan pada Gerald tapi tampaknya mertua Anna sudah mengatakan pada Gerald jika saat ini dia sedang mengandung.

"Kamu udah tahu?...."

"Tidak ada yang aku tak ketahui dari kamu Anna... aku yakin bayi tersebut merupakan anakku.." Gerald tampak sangat yakin dan tanpa Anna sadari pria itu mulai menciumi tangannya lembut.

"Ge aku gak mau kita semakin gila... aku mau berhenti aku gak mau lagi bikin mas Geo kecewa"

Anna sadar perselingkuhannya dengan adik iparnya sangatlah salah. Meski terlambat tapi wanita itu ingin berhenti, sungguh terus berbohong seperti ini membuat mentalnya terus tersiksa dengan perasaan bersalah.

"Dengan kehamilanmu saat ini tentu sudah membuat bang Geo kecewa berat bukan? Harusnya ini saatnya kamu cerai sama bang Geo dan nikah sama aku Anna" ucap Gerald tetap teguh pendirian.

"Solusi dari kamu sama sekali nggak membantu, aku gak mau cerai dari mas Geo" Anna mulai emosi dan menepis tangan Gerald yang menggenggam tangannya.

"Jadi kamu maunya gimana? Mau kita terus berselingkuh?"

"Aku mau berhenti Ge... ayo kita akhiri ini semua sebelum semakin rumit..." jawab wanita itu lemah.

"Kamu gila? Tentu aja aku gak mau, aku sangat mencintaimu Anna dan aku gak akan pernah menyerah sampai akhir. Ceraikan bang Geo dan kita menikah supaya anak ini mendapatkan keluarga yang utuh"

Anna begitu kaget dengan yang diucapkan Gerald, wanita itu tak menyangka jika Gerald senekat ini. Wanita itu merasa Gerald telah banyak berubah.. dia bukan lagi Gerald yang dulu.

"Aku gak mau Ge aku cinta mas Geo aku gak mau cerai... aku mohon.. aku mohon lepasin aku Ge"

Anna mulai menangis dan memohon dengan sangat pada Gerald. Wanita itu tidak mau lagi melukai suaminya meskipun sudah sangat terlambat, lagipula Anna yakin cepat atau lambat kebohongannya akan segera terbongkar. Sebelum itu terjadi dia harus memutuskan hubungannya dengan Gerald.

"Sampai kapanpun aku gak akan pernah lepasin kamu..."

"Kamu egois Gerald!!!" Anna memukuli dada pria itu sambil menangis, Gerald kembali memeluk Anna dan tidak peduli. Batinnya hanya ingin Anna menjadi miliknya seorang dan pria itu sudah siap jika harus bermusuhan dengan Geo dan kedua orang tuanya

"Iya aku egois Anna.. demi mendapatkan kamu aku rela mencari jalan pintas. Kamu tahu sudah 10 tahun lamanya aku mencintai kamu tapi kamu malah nikah sama Bang Geo. Kamu tahu gimana sakitnya aku hah?" Ucap Gerald panjang lebar sambil memegangi pipi Anna lembut.

"Aku minta maaf Gerald tapi ini salah... kita gak bisa seperti ini... aku mohon" ucap Anna lemah sambil terus terisak.

"Gimana perasaan kamu sama aku? Setelah kita bersama selama ini?"

Gerald mulai mengalihkan pembicaraan dan pria itu berharap cepat atau lambat Anna berada dalam kendalinya. Kalau perlu dia akan menculik kakak iparnya itu supaya mereka bisa bersama selamanya.

"Aku minta maaf tapi aku gak cinta sama kamu Ge... aku cuma cinta sama mas Geo.. aku khilaf aku cuma jadiin kamu pelampiasan nafsuku....."

"Kalau begitu tetaplah jadikan aku pelampiasan nafsumu Anna aku bersedia asalkan gak kehilangan kamu...."

Anna tak bisa lagi berkata-kata dan dia menangis dalam dia ketika Gerald kembali mencium bibirnya.



Bersambung......

Affair with My Husband's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang