31 - PERTANYAAN MENDEBARKAN

9.2K 1K 296
                                    


Iqbal meletakkan enam bungkus sandwich tuna, enam bungkus sandwich beef dan enam bungkus sandwich katsu di atas meja makan. Setelah insiden ia tidak membawakan sandwich tuna pesanan kakaknya, selama lima hari Iqbal dicecar habis sang kakak. Tiap ketemu sarapan, tiap papasan di ruang tamu bahkan saat mau masuk kamar.

Karena lelah mendengarkan ocehan kakaknya, Iqbal memutuskan sepulang mengajar langsung ke rumah sakit dan memborong semua sandwich yang ada di sana.

"Beli sandwich banyak banget Bal, mau ada yang datang?" tanya Bov melihat tumpukan sandwich di atas meja.

Iqbal menggeleng.

"Nggak ada."

"Terus kenapa beli sebanyak ini?"

Iqbal menatap Papanya kemudian tersenyum penuh arti.

"Hentiin ocehan Kakak tiri."

****

Iqbal tak ada waktu banyak untuk siap-siap. Malam ini adalah rencana traktiran yang disiapkan oleh Juli. Iqbal sangat berterima kasih, Juli melakukan permintaannya dengan baik. Bahkan, cowok itu pun berhasil membuat Acha datang ke acara tersebut, sesuai dengan yang Iqbal inginkan.

Brak!

Iqbal terpelonjat kaget saat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Iqbal menoleh dan melihat sang kakak berdiri di tengah pintu dengan pakaian kerja yang masih lengkap. Sepertinya sang kakak baru pulang kerja tanpa berganti baju terlebih dahulu.

"Bisa nggak..."

"Nggak bisa," potong Ify cepat. Kemudian tanpa berdosa ia berjalan masuk dan duduk di ujung kasur Iqbal sembari menyilangkan kakinya.

Tatapan Ify saat ini membuat Iqbal mulai was-was.

"Lo punya pacar?" tanya Ify tanpa basa-basi.

Iqbal dibuat terkejut untuk kedua kalinya sekaligus tertegun. Kenapa kakaknya bisa berpikiran seperti itu?

"Nggak," jawab Iqbal berusaha tetap tenang.

Ify memincingkan satu alisnya, tak yakin.

"Nggak?"

"Hm."

"Terus mau kemana malam-malam gini dandan rapi banget?"

Giliran Iqbal yang dibuat bingung. Ia membalikan tubuhnya, menghadapkan seluruhnya ke sang kakak.

"Sejak kapan lo jadi kepo?"

"Gue nggak kepo. Gue basa-basi aja. Seengaknya gue harus tetap menjalankan peran gue sebagai kakak, kan?"

"Kaka tiri maksud lo?" sinis Iqbal.

Ify langsung memberikan respon dengan decakan tak kalah sinis, sudah menduga adiknya akan memabalas dengan perkataan lebih tidak enak.

Detik berikutnya Ify berdiri.

"Pulang malam nggak nanti?"

"Kenapa?" tanya Iqbal balik.

"Nitip belikan pizza sama pasta," suruh Ify seenak jidat.

"Gue udah belikan sandwich," balas Iqbal.

MARIPOSA : MASA SEANDAINYAKde žijí příběhy. Začni objevovat