24 - CANTIK

7.2K 972 279
                                    

WARNING : JANTUNGNYA SUDAH DIAMANKAN? SUDAH SIAP BACA PART 24? 

****

Sejujurnya Acha ingin sekali menolak, karena berdua saja dengan Iqbal sangat tidak baik bagi jantung sekaligus mental Acha. Namun, mengingat kebaikan Iqbal yang sudah membantunya menyelesaikan materi seminar, membuat Acha mengurungkan niat awalnya.

Dengan pasrah, Acha pun mengiyakan permintaan Iqbal untuk menemaninya makan. Mereka pun memutuskan untuk makan kue bersama di taman belakang hotel. Di mana pemandangan di sana pun langsung mengarah ke pantai, sangat indah.

Tak ada yang membuka obrolan, mereka berdua sama-sama fokus menikmati kue cokelat dengan bonus pemandangan laut malam.

Suara deburan ombak terasa menangkan kedua telinga Acha, sedikit ada rasa membenarkan keputusannya datang kesini malam ini. Ya, meskipun tujuan utamanya menemani seorang Iqbal.

Acha menoleh ke samping, ingin memastikan Iqbal memakan kue pemberiannya. Senyum Acha mengembang tipis saat mendapati Iqbal melahap kue-kue tersebut, seperti orang yang belum makan tiga hari.

"Iqbal beneran belum makan sama sekali?" tanya Acha memecah keheningan mereka.

"Hm."

"Siang tadi juga belum makan?"

"Belum."

Acha tertegun.

"Kenapa?"

Iqbal menelan kue yang barusan ia kunyah, kemudian menoleh ke Acha.

"Gue pengin tidur dari pada makan."

Rasa bersalah dalam diri Acha kembali bangkit. Ia yakin salah satu penyebab Iqbal kurang tidur karena membantunya menyelesaikan bahan materi.

"Maaf Iqbal."

"Untuk?"

"Sudah ngerepotin Iqbal dan buat Iqbal kurang tidur."

"Bukan salah lo, berhenti minta maaf."

"Tetep aja, nggak menutup fakta kalau Iqbal bantuin Acha sampai jam tiga malam."

Iqbal menunjuk ke bungkus kue-kue cokelat yang ada dipegangnya.

"Permintaan maaf lo udah gue terima," tegas Iqbal.

Acha mengangguk-angguk kecil, menurut.

"Enak kuenya?" tanya Acha lagi.

"Enak."

"Syukurlah."

Setelah itu, Acha memilih kembali menatap ke depan. Jantung Acha tidak sanggup jika terlalu lama bertatapan dengan Iqbal. Acha tidak akan menghabiskan semua keberaniannya dengan cepat, Acha harus selalu berjaga-jaga dengan sikap Iqbal yang tidak pernah bisa ia tebak.

Dan, Iqbal sangat tahu dengan cepat bahwa Acha saat ini sedang melawan rasa gugupnya. Sejujurnya tujuan Iqbal mengajak Acha makan bersama selain ingin ada teman mengobrol juga Iqbal ingin menepati janjinya ke Acha.

Ya, saat ini Iqbal sedang berusaha agar Acha tidak gugup atau pun canggung lagi dengannya.

"Gue ambil tisu bentar," ucap Iqbal sembari bangkit.

Acha mengangguk saja sebagai balasan, ia melihat Iqbal yang berjalan masuk lagi ke dalam hotel. Acha akhirnya bernapas lebih panjang, rasa gugupnya mulai bisa ia kendalikan.

MARIPOSA : MASA SEANDAINYAWhere stories live. Discover now