25 - REALIZE

7.3K 1K 356
                                    


Acha memeluk Mamanya dengan penuh rindu. Hampir dua minggu ia tidak bertemu Mamanya yang super sibuk di luar kota. Untung saja, hari ini Mamanya bisa menjemputnya di bandara.

"Acha kangen banget sama Tante Mama," rajuk Acha manja.

"Mama juga kangen kamu sayang."

Acha melepaskan pelukannya, menatap wajah cantik sang Mama.

"Tante Mama masak nggak? Acha lagi pengin nasi goreng buatan Tante Mama."

"Sampai di rumah Mama buatin. Apa sih yang enggak buat anak kesayangan Mama."

"Makasih banyak Tante Mama."

"Ayo kita pulang."

Acha mengangguk, ia mengikuti Mamanya ke arah parkiran bandara, menuju mobil mereka.

"Gimana seminarnya? Lancar?" tanya Kirana saat mereka sudah masuk ke dalam mobil.

"Lancar Tante Mama. Tapi sayangnya cuma bentar di Bali. Padahal Acha pengin jalan-jalan lebih lama di sana," curhat Acha.

"'Ya udah, nanti setelah wisuda Mama kasih hadiah liburan ke Bali mau?"

Kedua mata Acha seketika melebar, menatap Mamanya dengan berbinar.

"Serius Tante Mama? Nggak bohong, kan?"

Kirana terkekeh melihat antusias putrinya.

"Tiket pesawat, hotel bahkan uang jajan Mama kasih semua."

Acha tak bisa menahan sorakannya. Tentu saja ia sangat senang bukan main. Mengingat sudah lebih dari dua tahun ia tidak liburan karena tugas kuliahnya yang menumpuk ditambah ia mengejar wisuda di pertengahan tahun ini.

"Tante Mama paling the best pokoknya. Saranghae!"

Kirana mengenakan sabuk pengamannya, bersiap untuk menyalakan mesin. Namun, pemandangan di mobil sebrang menarik perhatiannya. Kirana mengerutkan kening, merasa familiar dengan cowok di sebrang sana yang tengah memasukan koper di bagasi mobilnya.

"Cha, itu Iqbal, kan?"

Acha yang sedang sibuk mengenakan sabuk pengamannya langsung menatap ke depan. Acha tak langsung membalas, ia ikut memperhatikan sebentar.

"I... Iya Tante Mama," jawab Acha mendadak gugup.

Kirana berusaha mengingat-ingat.

"Iqbal cowok yang kamu suka waktu SMA?" tanya Kirana lagi.

"Iya."

"Cowok yang nolak kamu?"

Acha langsung menoleh ke Mamanya sembari mendecak pelan.

"Tante Mama bisa nggak usah diperjelas?" sewot Acha.

Kirana langsung tertawa, tak menyangka putrinya akan sekesal itu. Kirana pun mengangguk-angguk menurut.

"Sejak kapan Iqbal di Indonesia? Bukannya dia kuliah di luar negeri?"

Acha menghela napas, bingung harus menceritakan dari mana.

"Iqbal baru balik dari UK dan sekarang ngajar."

"Ngajar? Dia jadi guru?"

"Bukan."

"Dosen?"

"Hm."

Kirana semakin tertarik.

"Di mana?"

"Universitas Acha."

Kedua mata Kirana langsung melebar, sangat terkejut mendengar jawaban sang putri. Pasalnya yang Kirana tahu umur Iqbal sama dengan Acha. Tentu saja, Kirana takjub sekaligus tak menyangka.

MARIPOSA : MASA SEANDAINYAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα