4 - DOKTER MAGANG CANTIK

8.2K 894 9
                                    


Iqbal berjalan melewati lorong rumah sakit, dia berniat untuk menyusul Papa dan kakaknya yang masih di taman rumah sakit. Sepanjang lorong, Iqbal melihat beberapa orang berjas putih berjalan melewatinya.

Seketika Iqbal teringat lagi dengan perkataan Glen terakhir kalinya sebelum pergi meninggalkannya.

"Acha jadi dokter magang di rumah sakit ini."

Iqbal menghentikan langkahnya sejenak.

"Dia ambil kedokteran?"

Sebenarnya Iqbal tidak sepenuhnya terkejut, mengingat kembali bagaimana pintarnya Acha dulu saat mereka satu tim olimpiade pasti akan mudah bagi gadis itu untuk masuk jurusan kedokteran. Namun, Iqbal tak menyangka saja Acha akan mengambil jurusan itu, karena seingat Iqbal, dulu gadis itu sering mengeluh bingung masuk jurusan apa.

Iqbal mencoba menyadarkan dirinya, ia lebih terkejut dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba memikiran gadis itu. Entah mengapa, pikirannya seketika mengingat kembali saat masa SMA-nya yang dipenuhi dengan kegilaan Acha.

Iqbal menghela napas panjang, mencoba untuk tidak memikirkan lagi. Ia kembali berjalan sembari menenangkan pikirannya.

Ting!

Ponsel Iqbal berdering, ada satu pesan masuk. Iqbal terpaksa kembali menghentikan langkahnya saat melihat pesan dari kakaknya.

Nggak usah nyusul ke taman.

Belikan sandwich tuna dan yogurt aloevera di cafetaria rumah sakit.

Iqbal pun terpaksa harus mengubah haluan, mengurungkan niatnya pergi ke taman rumah sakit dan berganti menuju cafetaria untuk membelikan pesanan kakaknya.

****

Iqbal duduk di kursi yang disediakan di dekat deretan buah, ia tengah menunggu sandwich tuna kakanya sedang dipanaskan kembali. Selagi menunggu, Iqbal membuka ponselnya, membuka jurnal yang sempat ia tunda baca karena kedatangan Glen.

Di tengah kesibukannya membaca jurnal, tiba-tiba ada dua cowok berjas putih duduk di kursi sebelahnya. Iqbal yakin dua cowok tersebut adalah dokter di rumah sakit ini.

Dua dokter itu mulai mengobrol dan sedikit berisik. Namun, Iqbal berusaha untuk tidak terusik dan tetap fokus membaca jurnalnya.

"Jo lo kenal sama Acha nggak? Dokter magang yang katanya buat gempar semua dokter senior."

Iqbal refleks berhenti membaca saat nama Acha disebut. Entah kenapa pendengarannya langsung menajam.

"Bukan buat gempar dokter senior aja Pras, hampir semua perawat bahkan tukang kebersihan lantai basement aja penasaran pengin lihat si Acha!"

"Gila. Emang dia beneran secantik itu ya? Gue penasaran banget tapi belum pernah ketemu sama dia! Tiap kali gue lewat di ruangan dokter magang, dia selalu nggak ada."

"Cantik banget Jo! Bukan hanya wajahnya, hatinya juga nggak kalah cantik."

"Gue jadi makin penasaran! Sekarang dia masih di bagian mana?"

"Gue juga nggak tau Jo."

"Kira-kira Acha sudah punya pacar belum Pras?"

Belum sempat mendengar jawaban dari dua dokter tersebut, alat antrian yang ada di tangan Iqbal bergetar, menandakan sandwich Iqbal sudah bisa diambil.

Iqbal segera berdiri dan memilih mengambil sandwichnya dibandingkan mendengarkan lebih panjang obrolan dua dokter tersebut yang menurutnya bukan urusannya.

MARIPOSA : MASA SEANDAINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang