30 - SANDWICH TUNA

7.1K 958 162
                                    


Juli tak bia berhenti menganga sekaligus tertawa ketika mendengarkan cerita dari Iqbal mengenai permasalahan percintaannya. Tentu saja, Juli tidak menyangka jika Iqbal dan Acha memiliki sejarah percintaan yang cukup merumitkan.

Sebenarnya, Juli dan Iqbal sendiri baru pertama kali saling mengenal saat hari pemotretan. Namun tak disangka keduanya langsung akrab karena sama-sama memiliki hobi basket dan mengidolkan pemain yang sama yaitu Stephen Curry.

"Bentar, jadi enam tahun yang lalu Acha ngejar-ngejar lo?" tanya Juli mencoba menyimpulkan kisah teman dekat barunya.

"Hm."

"Setelah lo tolak dengan kejam enam tahun lalu, kalian bertemu lagi enam tahun kemudian. Dan, sekarang giliran lo yang suka sama Acha?"

"Iya." Iqbal berusaha menjawab dengan sabar.

"Wah!" Juli kembali terperanga, menutup mulutnya yang melebar dengan kedua tangan.

"Is it shocking story?" tanya Iqbal merasa aneh dengan reaksi Juli.

"Banget Bal! Gue malah ngiranya lo berdua itu beneran udah pacaran lama," jawab Juli dengan gamblang.

Mendengar ucapan Juli entah mengapa membuat senyum Iqbal terangkat samar. Seolah cukup senang dengan pernyataan Juli.

"Lo bisa bantu?" tanya Iqbal tak ingin basa-basi lagi.

Juli mengangguk tanpa ragu. Tentu saja dia akan sangat senang hati untuk membantu Iqbal. Meskipun baru kenal, Juli merasa sudah cocok dan akrab berteman dengan sosok Iqbal, membuatnya ingin lebih akrab lagi.

Menurut Juli personality Iqbal sangat luar biasa. Sikap, cara bicara bahkan cara pemikiran Iqbal yang tak mudah ditebak membuatnya kagum dengan sosoknya.

Sebelum membicarakan tentang permasalahan percintaan, Juli sempat iseng bertanya ke Iqbal mengenai dunia persahaman. Tanpa Juli duga, Iqbal cukup menguasai topik itu bahkan memberikan Juli beberapa saran.

"Gue harus apa?" tanya Juli terlihat sangat siap.

Iqbal kembali menjelaskan lagi permintaan bantuannya. Sebenarnya tidak sulit. Iqbal hanya meminta Juli untuk mengadakan acara makan malam bersama dengan teman-temannya dengan alasan Juli ingin mengtraktir mereka semua sebagai ucapan terima kasih pertemanan.

Dan, di momen itu nanti Iqbal akan melakukan rencana besarnya yang sudah ia pikirkan beberapa hari ini.

"Bills on me," ucap Iqbal dengan tenang.

Juli tersenyum miring.

"Semuanya?"

"Iya. Lo hanya perlu siapin semuanya."

Juli langsung memberikan kedua jempolnya, sangat puas dengan rencana Iqbal yang menurut Juli tidak terlalu sulit. Toh, pekerjaannya di minggu ini sudah banyak selesai.

"Good luck, Bal."

*****

Setelah bertemu dengan Juli, Iqbal segera ke SMA Arwana. Hari ini adalah terakhir ia memberikan bantuan pelatihan bersama Dino. Acha sendiri masih belum bisa datang karena pekerjaannya.

"Semangat semuanya, kalian pasti bisa mendapatkan emas tahun ini!" seru Dino memberikan motivasi.

Sean, Kaiara dan Radit tersenyum merekah sembari bertepuk tangan.

MARIPOSA : MASA SEANDAINYAWhere stories live. Discover now