Acha melihat pantulan dirinya di cermin untuk terakhir kali, bibirnya mengembang nampak puas dengan make up-nya malam ini. Acha tak sabar untuk datang ke acara reuni SMA, ia sudah janji dengan teman-teman kelasnya untuk datang, untung saja hari ini Acha tidak jaga malam.
Suara mobil terdengar berhenti di depan rumah Acha, Acha segera mengambil ponsel dan mini pouchnya kemudian keluar rumah.
Acha melambaikan tangan ke Amanda, gadis itu menawari Acha untuk berangkat bersama.
"Masuk," suruh Amanda dari dalam mobil.
Acha mengangguk, setelah mengunci gerbang rumahnya ia segera masuk ke dalam mobil Amanda.
****
Acha menoleh ke Amanda yang tak kunjung menjalankan mobilnya. Padahal Acha sudah mengenakan sabuk pengaman. Acha menatap Amanda yang juga sedang menatapnya dengan lekat.
"Kenapa Amanda? Ada yang aneh sama wajah Acha?" tanya Acha bingung.
Amanda menggeleng, senyumnya mengembang tipis.
"Bisa nggak sih nggak makin cantik tiap hari Cha? Gue yang cewek aja takjub gimana cowok-cowok!" seru Amanda sembari geleng-geleng.
Acha tak bisa menahan tawanya saat mendengar pernyataan tak terduga dari Amanda. Nyatanya, sang sahabat jarang memuji parasnya secara blak-blakan.
"Emang Acha secantik itu ya?" tanya Acha sengaja.
"Banget! Gue kira bidadari yang keluar dari rumah lo!"
"Stop it, Amanda. Nggak usah berlebihan," peringat Acha.
Amanda semakin memberikan sorot tegas, seolah tak suka dengan balasan Acha.
"Gue serius Cha! Gue yakin semua cowok yang lihat lo pasti langsung suka sama lo!" terang Amanda sungguh-sungguh.
Namun perkataan Amanda berhasil membuat senyum di wajah Acha langsung menghilang seolah teringat sesuatu.
"Sepertinya nggak semua cowok suka sama Acha, Amanda," lirih Acha penuh arti.
Amanda pun seketika ikut terdiam, sedikit merutuki ucapannya barusan. Amanda mengembangkan senyumnya canggung.
"Kita berangkat sekarang dan bersenang-senang malam ini Cha!" teriak Amanda berusaha memecah suasana canggung mereka.
Acha mau tak mau ikut mengangguk, kembali bersemangat. Amanda segera menjalankan mobilnya, mereka berangkat menuju ke SMA Arwana.
Sepanjang perjalanan, baik Amanda dan Acha terus mengoceh antusias, mengenang kembali kisah indah bersama teman-teman kelasnya dulu waktu SMA.
****
Acha merasakan tenggorokannya mulai serak, entah sudah berapa lama ia terus teriak-teriak bersama teman-temannya, menikmati penampilan guest star yang didatangkan di acra reuni SMA mereka.
Acha mengedarkan pandangnya, lautan manusia tengah bergembira dan menikmati pesta malam ini. Bisa dibilang acara reuni SMA tahun ini adalah acara yang paling seru dan meriah. Tidak salah Glen menjadi ketua panitianya.
Acha menepuk pelan bahu Amanda, membuat Amanda berhenti bernyanyi.
"Amanda, Acha ke toilet dulu ya."
"Acaranya belum selesai, Cha. Bentar lagi penyanyi kesukaan lo muncul."
"Acha sudah nggak kuat Amanda. Acha sudah habis dua botol air minum."
YOU ARE READING
MARIPOSA : MASA SEANDAINYA
Teen FictionMariposa masa seandainya adalah "what if" dari Mariposa Universe. Mengisahkan Iqbal dan Acha dengan alur "SEANDAINYA" di Mariposa pertama, Iqbal masih tidak membalas perasaan Acha dan Acha akhirnya menyerah untuk mengejar seorang Iqbal. Setelah l...
