35•Davendra

12.4K 836 55
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Kanara terlalu sibuk memasang topeng bahagia di depan banyak orang hingga ia melupakan kedua orangtua dan kakak laki-lakinya yang sedari tadi menunggu Kanara hanya untuk berbicara sebentar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kanara terlalu sibuk memasang topeng bahagia di depan banyak orang hingga ia melupakan kedua orangtua dan kakak laki-lakinya yang sedari tadi menunggu Kanara hanya untuk berbicara sebentar.

"Dek, bisa ngobrol sebentar? Mama sama Papa nungguin lo daritadi." Ucap Kean——kakak kandung Kanara, ia memberitahu adiknya yang tampak sibuk dengan keluarga suaminya.

Komunikasi Kanara dan kedua orangtuanya terbilang cukup buruk akhir-akhir ini, Kanara yang terlihat enggan atau bahkan kecewa dengan Mama nya tempo hari, dan Mama nya yang masih tutup mulut enggan membeberkan apa yang ia ketahui.

Kanara mengangguk tanpa pikir panjang, ia akan melangkah mengikuti Kean namun lengannya di cekal seseorang. Melihat siapa pelakunya membuat Kanara membuang nafas pendek, siapa lagi kalau bukan si otoriter itu.

"Gue mau ngobrol sama Mama, kenapa?" Tanya Kanara malas menatap pria itu, ia melepaskan cekalan tangannya.

"Saya ikut," putus laki-laki itu.

"Nggak! Kalau lo ngira gue bakal kabur tenang aja, gue gak bakal kabur sekarang-sekarang, mungkin nanti setelah banyak persiapan." Tahan Kanara, lagipula untuk apa pria itu ingin ikut segala, merepotkan.

Daven mendengus, ia mengangguk seraya melemparkan tatapan datar. "Memastikan kamu tidak melakukan persiapan untuk kabur, saya harus ikut."

"Sial, bisa gila gue lama-lama," Umpat Kanara sebal.

"Kana..." Panggil Kean yang sudah berada tidak jauh di depannya, mengisyaratkan agar Kanara segera menyusul dirinya.

"Ck, bentar, gue harus ngurusin cowok resek dulu." Jawab Kanara sedikit keras agar Kean mendengarnya.

"Saya tidak resek, Nanaa." Tekan laki-laki itu tidak suka, ia tampak terganggu karena Kanara menyebut dirinya resek.

"Bodoamat, itu resek namanya."

"Lo tunggu disini sebentar, ngobrol-ngobrol kek sama Opa kesayangan lo itu."

Daven menggeleng tegas, "Nanti kamu kabur."

Kanara berkacak pinggang, ia berseru dengan tidak percaya. "Waah! Kayaknya lo emang mau banget nikah sama gue ya?! Sampe gue kabur aja takut."

Laki-laki itu tampak mengulas senyum manis, Kanara tampak lucu dimatanya. "Kamu gak perlu ngobrol lagi sama mereka, kamu sudah sepenuhnya milik saya sekarang."

"Mereka mereka! Keluarga gue, enak aja! Denger ya, gue gak selemah itu buat gampang tunduk sama cowok kaya elo ini. Modelan lo begini udah sering gue temuin, seperti yang lo bilang kemarin, gue ini penakluk pria tampan. Oke, gue cukup bangga dengan julukan itu sekarang. Y-ya pokoknya lo diem disini." Kanara berdecak, kenapa ia jadi banyak berbicara begini sih.

DavendraWhere stories live. Discover now