18•Davendra

39.1K 2K 69
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Meskipun dia pemaksa, tapi setidaknya masih bisa lo manfaatin Na. Dia kan bucin tolol banget ke elo, kalo gue jadi lo sih udah gue manfaatin dari dulu."

Kanara memikirkan ucapan Nilam
tadi, ia mengangguk kecil. Memang ada benarnya juga ucapan gadis itu, Dave bisa dimanfaatkan. Pilihannya hanya dua, tertekan bersama Dave atau mencoba menikmati semuanya dgn memanfaatkan Dave.

"Mikirin apa sayang?"

Kanara tersentak mendapati Dave yang masuk ke kamar Devina, ia harus berterimakasih kepada Devia-Ibunda Dave yang menyuruhnya untuk tidur di kamar Devina yang memang kebetulan gadis itu pulang tidak lama setelah dicari oleh Dave. Sekarang Devina sedang mandi dan tiba-tiba Dave masuk ke kamar kembarannya itu.

"Kok lo disini?" Tanya Kanara heran karena menurut cerita Devina bahwa Dave tidak sedekat itu dengan kembarannya, mereka hanya bertegur sapa sesekali saja.

"Emang gak boleh hm?" Balas Dave duduk tepat di pinggir Kanara, ia memeluk Kanara dari samping.

"Kangen," Bisik Dave lirih.

Kanara memutar bola matanya malas melihat tingkah alay Dave itu, "Baru tadi ketemu."

Tangan Dave mulai nakal menjalar ke segala bagian, Kanara menggeplak tangan pria itu. "Dave!" Peringatnya.

Dave menyeringai, meskipun sudah di tegur tetapi pria itu masih tetap bersikap demikian. Hal itu membuat Kanara jengkel setengah mati. "Dave! Kalau Devina liat gimana?!"

"Pindah ke kamar gue aja." Jawab Dave dengan santai.

"Gak mau, makasih." Ketus Kanara sebal.

"Ck, ke kamar gih, tidur. Gue juga mau istirahat, capek." Usir Kanara secara terang-terangan.

Dave memasang ekspresi kesal tetapi laki-laki itu menurut, ia mencium bibir Kanara sekilas. "Nanti gue balik lagi." Ucap Dave terpaksa pergi dari sana, ada beberapa urusan yang harus ia selesaikan lebih dulu.

"Ribut-ribut kenapa sih, Na?"

"Oh, gak apa-apa kok. Lo tadi abis dari mana?" Tanya Kanara mengalihkan perhatian.

Devina membenarkan letak handuk di rambutnya, "Ada urusan dikit."

Devina pergi ke arah pintu, ia sengaja mengunci pintu kamarnya karena ia tahu pasti kembarannya itu merencanakan hal macam-macam.

DavendraWhere stories live. Discover now