11•Davendra

54.7K 2.7K 47
                                    


Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DAVENDRA datang ke basecamp dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya. Sejak tadi pagi mood laki-laki itu sangat baik, bahkan Dave menyapa teman-teman lebih dahulu padahal biasanya laki-laki itu akan bertingkah sinis dan judes.

"Widih bau-bau cinta bersemi nih" Ucap Naresh tatkala Dave datang, ia bertos ria dengan Haidar.

"Yoi, makan gratis kita seminggu ini." Sahut Haidar saat bertos ria, laki-laki itu duduk selonjoran di sofa, di samping Naresh.

"Tapi yakin lo kita makan gratis? Orang yang mendanainya aja belum ngomong apa-apa nih." Jawab Naresh ragu-ragu karena Dave si donatur utama mereka belum mengkonfirmasi apa-apa.

"Tenang aja, gu bayarain."

"WIDIHH!! Huhuy kenyang nih gue." Pekik Haidar bertepuk tangan heboh kala mendengar suara Dave.

"Napa lo? Jadian?" Tanya Zidanne yang baru nimbrung obrolan.

Dave mengangkat kedua alisnya berbarengan, sembari tersenyum malu-malu.

Zidanne yang melihat itu bergidik ngeri, kesurupan apa si Dave ini? Biasanya laki-laki itu sangat jarang berekspresi kecuali ekspresi judes dan kesal.

Bisa-bisanya laki-laki seperti Dave bisa bertekuk lutut dengan seorang wanita, kalau Zidanne sih ogah.

"Bay the way kita jadi main nya?" Tanya Haidar.

Naresh dan Zidanne sekarang yang giliran bertos ria, Naresh mengangguk cepat.

"Yoi, kalo gak jadi cupu banget, masa taman bermain gue harus di tunda sih, kan gak asik." Naresh menyeringai, membayangkan hal mengerikan.

"Besok malem kan?" Tanya Haidar sekali lagi, memastikan.

"Yeah, gue udah kangen gak main."

Mereka tersenyum misterius, termasuk Ferran yang sedari tadi hanya diam menyimak. Tidak ada yang tahu arti kata 'main' itu apa, hanya mereka yang tahu.

Setelah pulang dari basecamp Zidanne pulang pukul dua dini hari, ia berjalan sendirian menyusuri komplek rumahnya. Memang tadi ia tidak membawa motor lantaran motornya disita oleh kedua orangtuanya, jadi ia menebeng kepada Haidar yang memang satu jalan dengannya.

Jalanan cukup gelap, namun pencahayaan cukup terang karena rumah-rumah disana cukup ramai.

Pandangan Zidanne tertarik pada seorang gadis yang memakai Hoodie hitam yang sedang berlari kencang menuju ke arah kanan dimana ada jalan menuju komplek c. Gadis itu menjatuhkan sebuah kertas yang entah kenapa membuat Zidanne memungut kertas itu.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang