1•Davendra

122K 5K 56
                                    

Happy reading say

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi kemaren lo dianter pulang sama kakak gue?!" Devina menatap tajam Kanara. Gadis itu kesal, padahal sudah ia peringatkan beberapa kali. Jangan pernah ada yang mendekati kakaknya itu. Devina tahu bagaimana bebasnya pergaulan sang kakak.

Kanara mengangkat bahu acuh. Dia tidak terlalu peduli pada sosok Davendra itu. "Gue gak sengaja. Lagian gue gak berminat deketin cowok-cowok kayak kakak lo itu."

Shana mengangguk setuju. "Tenang aja sih, vin. Gue percaya tipe-tipe Kana gak mungkin kepincut sama berandalan sekolah."

Shana tahu selera Kanara itu tipikal cowok good. Kana seringkali menghindari percakapan mereka saat sedang membicarakan berandalan sekolah.

"Gue percaya Kana gak bakal kepincut. Tapi mereka itu bisa ngelakuin apapun, Shan." Devina menghela nafas frustasi.

Kanara merangkul pundak Devina. Menatap gadis itu dengan tatapan nakal. "Santai aja.." ia berbisik pada Devina. "I prefer a sweet man to me a naughty one."

Shana dan Nilam tertawa mendengar bisikan itu. Kanara ini, diam-diam menghanyutkan. Astaga, mereka bahkan masih tidak percaya kalau Kanara lebih sering mengunjungi tempat-tempat party dibanding mereka.

"Eh iya, malam ini jadi kan?" Nilam mengingat agenda mereka.

Ketiganya mengangguk antusias.

Shana mengedipkan sebelah matanya nakal. "Jadi dong, apapun untuk pria tampan."

Yeah mereka akan pergi bersenang-senang lagi. Rasanya tidak ada waktu untuk menghabiskan waktu dengan santai-santai. Gadis-gadis itu bukan sembarangan, mereka mempunyai banyak koneksi terkait dunia gelap.

"Tapi gue gak janji ya.. My parents seem to be coming home tonight." Kanara berkata dengan ragu, mengingat orangtuanya yang sangat posesif terhadap dirinya itu.

"Urusan gampang. Nanti gue bantu." Nilam tertawa mendengar penuturan Devina.

Kanara menyunggingkan senyum manis melihat Giovano menghampiri mereka. Giovano Mahaputra namanya, sosok goodboy idaman sekolah. Kanara menyukai Gio karena sosoknya yang manis, lembut dan bisa dipastikan Gio tidak se-liar dirinya. Cocok sekali, pikirnya.

Kanara dengan santai merangkul Gio. "Kantin?"

Gio tersenyum padanya. Ia melepaskan rangkulan Kanara, menggenggam tangan wanita itu. Membawa Kanara pergi dari sana.

Saat tengah digandeng oleh Gio, Kanara melambaikan tangannya pada teman-temannya.

Teman-teman gadis itu berdecak kesal karena ditinggal.

DavendraWhere stories live. Discover now