19•Davendra

42.3K 2.1K 208
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Tidak ada tempat yang aman bagi Dave selain apartemen pribadinya, semua hal yang menyangkut pribadinya ia simpan dalam apartemen ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada tempat yang aman bagi Dave selain apartemen pribadinya, semua hal yang menyangkut pribadinya ia simpan dalam apartemen ini. Apartmen ini merupakan hadiah dari sang kakek untuk pertama kalinya, tidak ada yang bisa mengakses apartemen ini kecuali Dave.

Kanara sudah beberapa kali datang ke apartemen ini, ketakutannya adalah pergi ke apartemen Dave karena ia tahu jika ia sudah berada di apartemen ini maka tidak ada siapapun yang menolongnya.

Dave membawa Kanara masuk ke apartemennya dengan terburu-buru, ia bahkan beberapa kali mendorong tubuh gadis itu dengan kasar.

"Dave, bisa tenang enggak? Gue gak kemana-mana kok, jangan kasar lah." Ucap Kanara yang sejujurnya sangat risih dengan tingkah kasar pria itu.

"Tolong peluk gue Kana, gue... sshh sakit banget." Ringis Dave yang membuat Kanara heran, ia tahu persis bahwa pria itu tidak memiliki luka apapun di tubuhnya, lalu kenapa tiba-tiba laki-laki itu meringis kesakitan seperti ini?

Dan bukankah tadi Dave sedang marah? Kenapa ia tiba-tiba bersikap demikian? Kanara benar-benar tidak bisa menahan semua pertanyaan yang muncul diotak nya.

Akhirnya dengan ragu-ragu Kanara memeluk Dave, ia mencium aroma khas rambut pria itu. "Kenapa? Kok tiba-tiba gini?"

"Gue marah karena lo lebih bela cowok sialan itu daripada gue, sakit banget na, gue gak tahu lagi harus gimana kalau lo pergi dari hidup gue." Balas Dave dengan menggebu-gebu, ia semakin mengeratkan pelukannya hingga Kanara merasa sesak.

"Daven maksa mau keluar, gue gak mau Na, sakit..." Lirih pria itu yang membuat Kanara tidak tega.

Satu hal yang dapat Kanara simpulkan bahwa Dave sedari tadi menahan diri agar Daven tidak mengambil alih tubuhnya hingga menyakiti Kanara, meskipun ia tahu tindakannya itu menyakiti dirinya sendiri.

Dengan menelan ludah kasar, Kanara berbicara dengan gugup. "Gak usah ditahan, biarin Daven keluar."

Dave menggeleng cepat, ia tidak setuju. "Daven marah, dia pasti nyakitin lo Kana."

Kanara terdiam membisu, ia tahu betul sifat Daven yang lebih bringas dari Dave. "T-tapi lo kesakitan Dave..."

Dave tersenyum kecil. "Yang penting lo gak kenapa-napa."

"Peluk gue na, gue sayang banget sama lo. Gue gak rela ada yang nyakitin lo meskipun itu diri gue sendiri."

Selanjutnya Kanara mendekap Dave dengan erat, ia mengusap rambut pria itu dengan lembut seakan mulai luluh karena perlakuan Dave.

Perlu kalian ketahui bahwa Dave  diam-diam tersenyum kemenangan, jika Kanara saja mampu ber-acting seolah-olah menuruti dan menerimanya maka Dave akan berperilaku lebih dari itu.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang