8•Davendra

58.2K 3.1K 68
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Davendra dan Kanara sedang berada di rumah Nilam. Suasana menjadi sangat canggung dan aneh karena keberadaan laki-laki itu. Yang biasanya ribut-ribut karena ghibah, atau membahas drakor, kini sekarang malah saling diam.

Semuanya saling tatap, mereka jelas tidak nyaman karena kehadiran Dave.

Kanara menatap tajam Dave, ia memberi kode agar pria itu pergi dari sana. Namun bukanya pergi Dave justru terlihat santai.

"Lo bisa nunggu diluar gak?!" Tanya Kanara kasar, risih dengan kehadiran cowok itu.

Laki-laki itu menggeleng, ngeyel. Hal itu membuat Kanara jengkel setengah mati. Kanara menarik tangan Dave yang naasnya malah ditarik balik oleh Dave sehingga Kanara harus terjatuh kembali, di pangkuan Dave.

"OMG!" Pekik Shana, Nilam, Devina tentunya.

Ketiga cewek-cewek itu kaget melihat adegan dramatis dihadapannya. Mendengar itu Kanara mendesis, mencoba melepaskan diri dari Dave.

"Jangan macem-macem, cowok gila!"

Dave menyeringai, ia mendekatkan bibirnya ditelinga sana, berbisik dengan sensual, "cuma satu macem sayang."

Kanara berdecak, muak dengan tingkah gila laki-laki ini. "Lepasin gak?!"

"Cium dulu," Dave mengerling nakal.

"Gue lapor ke mama ya!" Ancam Kanara yang dibalas kekehan laki-laki itu.

"Laporin aja, na. Biar kita langsung dinikahin." Sepertinya laki-laki itu benar-benar ngebet pengen nikah dengan Kanara.

"Brengsek—-"

"Ehem, bisa gak kalo mau mesra-mesraan jangan disini?!" Devina memutar bola matanya kesal, menegur kedua sejoli ah tepatnya Dave yang gencar menggoda Kanara.

Kanara mendapat ide, ia mencubit perut Dave dengan kencang hingga laki-laki itu mengasuh kesakitan. Bertepatan dengan itu Kanara segera bangkit, menjauh dari Dave.

Ia menyeringai karena berhasil lepas dari pangkuan Dave.

"Udah yuk girls! Kita ke kamar, biarin aja dia disini." Ajak Kanara kepada cewek-cewek sembari menekan kata girls agar Dave mengerti kalau ini acara perempuan.

Dave yang mendengar itu hanya berdecak, "bandel."

Dengan acuh Kanara pergi diikuti cewek-ceweknya, mereka pergi ke kamar Shana. Di kamar Shana, para cewek-cewek menatap Kanara dengan horor.

"Jelasin!" Suruh Nilam sambil bersedekap dada.

Kanara melirik Shana dan juga Devina yang menatap Kanara seolah-olah menyuruhnya menjelaskan. Kanara membuang nafasnya, "apa yang mau dijelasin?"

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang