10•Davendra

61K 3K 67
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Na, lo kemana aja si kemaren?! Gue telponin gak diangkat-angkat, padahal kita udah ada janji loh." Tanya Nilam menggebu-gebu karena kemarin Kanara sama sekali tidak bisa dihubungi sehabis pulang dari rumah Shana.

Kanara meringis mendengar pertanyaan Nilam, jelas ia tidak bisa dihubungi, benda yang menjadi alat komunikasi nya saja hancur.

"Handphone gue rusak." Jawab Kanara singkat.

"What! Kok bisa na?"

Kanara mengangkat bahu acuh mendengar pertanyaan Nilam lagi. "Gak tahu."

Ia malas harus bercerita panjang tentang Dave, nanti saja ia cerita lagi. Untuk sekarang Kanara tidak mau merusak moodnya dengan menceritakan kejadian kemarin.

Namun satu hal yang perlu dipastikan, Kanara menarik tangan Devina agar menjauh dari Shana dan Nilam.

Ia membawa Devina keluar kelas mereka, melirik sekeliling, memastikan tidak ada yang melihat ataupun mendengar percakapan mereka.

"Lo tahu Dave punya alter ego?" Tanya Kanara, nada suaranya sepelan mungkin.

"Lo udah—-" mata Devina membulat, jadi Kanara sudah tahu?!

Kanara mengangguk, memotong perkataan Devina. "Daven, kan?"

"Dave cerita ke elo?"

"Enggak, gue ketemu langsung sama Daven." Jawab Kanara apa adanya.

Devina semakin kaget lagi, ia kira Kanara hanya diceritakan oleh Dave, namun ternyata gadis itu sudah tahu lebih jauh.

Devina menghela nafas kasar. "Dave ataupun Daven sama-sama bahaya, jangan sesekali lo terkecoh karena salah satu dari mereka bersikap lembut." Peringat Devina.

"Dave gak seburuk itu." Tanpa sadar Kanara malah membela Dave, mengingat bagaimana lemahnya pria itu kemarin.

"Terserah Lo, gue udah ngasih tahu dari awal. Soal percaya atau engga, itu ada di tangan lo. Tapi satu pesan gue, jangan pernah percaya salah satu dari mereka."

"Kenapa lo sampe segitunya Vin? Dia kembaran lo sendiri." Dahi Kanara mengkerut mendengar perkataan Devina yang terkesan kelewatan, gadis itu seolah sangat menjelek-jelekkan Dave dihadapannya.

"Karena gue kembarannya, jelas gue lebih tahu."

"Tahu apa, Devina?"

Suara berat itu membuat kedua gadis yang sedang berbicara serius menoleh ke belakang. Dave sedang berjalan mendekati mereka, ia memandangi Devina dari atas sampai bawah sembari tersenyum remeh.

DavendraWhere stories live. Discover now