21•Davendra

35.9K 1.9K 123
                                    

Happy reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Sengaja Kanara tidak keluar kamar sedikitpun, meskipun sedari tadi mamanya memanggil dirinya untuk keluar namun Kanara memilih menghindar dan tetap di kamar. Ia tahu, sangat tahu bahwa bentar lagi Dave akan menghampirinya dengan nekat.

Dan Kana tidak punya energi untuk meladeni sikap bocah laki-laki itu.

"Kana! Dave nungguin kamu dibawah tuh." Ucap Mama Gea, memanggil anaknya dari depan pintu kamar Kanara.

"Biarin aja, Kana males sama dia ma..." Ucap Kanara dari dalam, tidak berniat membuka pintu sama sekali.

"Kana, gue mau ngomong sebentar. Kali ini gantian, Dave yang berbicara secara langsung. Nada suara pria itu tidak ramah, Kana tahu Dave sedang marah saat ini.

"Enggak, jangan dulu ganggu gue." Ucap Kana tanpa pikir panjang.

"Kanara, please!" Dave tidak menyerah begitu saja.

Kanara bodoamat, ia masih teguh dengan pendiriannya saat ini.

Samar-samar Kanara dapat mendengar percakapan Dave dan Mamanya.

"Tan, Dave boleh izin buka kamar Kanara pake kunci cadangan engga?"

"Emm—"

"Kalau mama izinin Dave, berarti mama enggak menghargai privasi anak mama sendiri." Ucap Kanara setengah berteriak, Gea yang awalnya akan mengizinkan menjadi terdiam dan menggeleng.

Sedangkan Dave, wajahnya sudah memerah kesal namun ia harus tetap jaga image. Dave tersenyum terpaksa. "Yaudah Tan, aku pulang aja."

****

Dave adalah tipikal orang yang dendaman. Dan ia tidak akan melepaskan Kanara begitu saja setelah perlakuan gadis itu kemari . Lihat saja, ia akan membalasnya lebih dari itu.

Dari awal dia sudah menunggu keesokan harinya, agar mereka bertemu di sekolah nanti. Saat baru sampai di sekolah, Dave langsung pergi mendatangi Kanara di kelasnya. Namun Dave tidak menemukan gadis yang ia cari, disana hanya ada teman-teman gadis itu.

"Kanara mana?" Tanya Dave dengan nada yang sudah tidak enak.

"Enggak sekolah, sakit katanya." Jawab Devina yang membuat emosi Dave naik drastis.

"Sialan!" Gumam Dave lalu pergi begitu saja.

Dave memilih untuk membolos sekolah, ia malas sekali berada di sekolah jika tidak ada gadisnya. Dasar teman sejati, teman-temannya pun ikut membolos sekolah. Dan kini Dave dan juga kawanannya sekarang sudah berada di markas mereka.

DavendraWhere stories live. Discover now