Ketiga perwira itu menjadi pusat perhatian di lobby rumah sakit, hal itu membuat olla dan aran sedikit bahagia. Tapi tidak dengan gito, dia biasa aja menjadi pusat perhatian orang.

"Git kita kantin dulu yok, gua haus banget nih." Ajak aran.

"Yaudah ayolah." Balas gito.

Lalu mereka bertiga berjalan menuju kantin rumah sakit, disana mereka sekalian istirahat. Olla yang berinisiatif memesan minuman mereka, sedangkan gito dan aran mencari tempat untuk duduk.

"Lu minumnya apa bang? Lu juga git mesan minum apa?" Tanya olla ke gito dan aran.

"Gua jus alpukat aja la." Ucap aran.

"Gua jus jeruk aja deh la." Ucap gito.

"Oke tunggu bentar biar gua pesanin." Ucap olla yang berlalu meninggalkan gito dan aran.

Gito dan aran sibuk dengan ponsel masing-masing, mereka sejenak diam satu sama lain.

"Git, gua mau nanya sama lu." Ucap aran membuka obrolan.

"Tanya aja bang." Balas gito yang meletakkan ponselnya.

"Menurut lu git, apa kita akan ambil misi ke afrika untuk misi kemanusiaan unifil?" Tanya aran.

"Bisa saja, lihat waktunya juga biar kita bisa mempersiapkan semuanya." Ucap gito.

"Iya sih, soalnya ada isu bakal dikirim 3 tim kesana git." Ucap aran.

"Yaudah tunggu surat perintah dari jenderal abimana aja bang, kita juga masih persiapkan latihan bersama 3 perwira baru itu." Jelas gito.

"Iya juga git, kita juga belum menyambut kedatangan mereka. Karena pertemuan mereka bersama para perwira lainnya." Ujar aran yang melihat kembali ponselnya.

"Tenang aja bang gak usah khawatir, gua juga bakal ambil misi itu. Gua tahu kalau lu khawatir gua menolak berangkat kesana." Ucap gito yang memperhatikan aran khawatir terjadi penolakan misi dari gito.

Aran hanya mengangguk saja, dia paham sama ucapan gito. Rasa khawatirnya berubah menjadi bahagia, karena dia juga ingin berangkat kesana.

Gak lama mereka ngobrol, datanglah ollan dengan membawa 3 minuman pesanan mereka dan duduk bersama.

"Nih pesanan selesai, gua perhatiin kalian serius amat ngobrolnya." Ucap ollan sambil duduk dan meletakkan minuman mereka.

"Ya bicarain misi ke afrika la, biasa letnan aran takut gak berangkat tim kita." Ucap gito ngegoda aran.

"Isshhh lu mah." Ucap aran kesal.

"Sudah bang ran, ngapain lu takut gak berangkat. Danru kita gak sejahat itu kali bang haha." Ucap olla terkekeh.

Gito dan olla pun tertawa lihat tingkah aran yang cemberut, aran hanya diam malu karena diledekin sama kedua juniornya.

Mereka bertiga ngobrol terus dikantin rumah sakit, segala macam hal absurd mereka bahas.

Asik ngobrol, gita dkk baru datang ke kantin rumah sakit. Dan mereka duduk tepat di belakangnya aran, mereka tidak menyadari keberadaan gito dkk disana.

"Tapi git, gua heran sama kapten bobby deh." Ucap aran.

"Aneh kenapa dia?" Tanya gito.

"Aneh aja, selama ini dia hanya merekrut para kopral satu dan kopral kepala saja. Dia juga belum pernah gua lihat merekrut perwira muda semenjak 2 tahun lalu pas kapten dewangga merekrut letnan dio." Jelas aran yang membuat gito dan olla sedikit heran.

"Iya juga sih, tapi biar ajalah hanya dia dan komandan yang tahu alasannya kapten bobby." Balas gito sambil memutar ponselnya.

"Benar kamu git." Ucap aran.

Cinta Sang PrajuritWhere stories live. Discover now