(54) Skandal Gibraltar

19.4K 1.6K 1.5K
                                    

Hallo semuanya!

Apa kabar?

Gimana puasa nya selama beberapa hari ini? Lancar?

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf ya!

Selamat membaca 🤍

Gibraltar berjalan menghampiri Selat yang tengah menatapnya sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gibraltar berjalan menghampiri Selat yang tengah menatapnya sekarang. Pria itu men-sejajarkan posisinya dengan posisi Selat.

Posisi pria itu seperti seorang pria yang tengah melamar kekasih nya di depan menara eiffel sambil memegang cincin dan mengatakan 'mau kah kamu menikah dengan ku?' lalu sang wanita menjawab tidak.

Gibral menyentuh tangan Selat. "Sakit di mana?" tanya pria itu pada wanita yang ada di hadapan nya.

"Masih sama."

"Tadi aku udah dapat hasil lab nya."

"Aku mau lihat, boleh?"

"Tidak. Kamu harus mau melewati pengobatan tambahan ya?"

"Kenapa?" Gadis itu mengerutkan kening nya bingung. Selat juga sudah merasa baikan dan sudah mulai bisa berjalan sekarang. Namun entah mengapa dia mudah lelah dalam melakukan sesuatu dan Gibral yang selalu sigap menopang wanita itu.

"Enggak papa. Kamu ikuti aja alur nya." Pria itu menyentuh wajah sang istri. Dan kau tahu? Tatapan Gibraltar benar-benar dalam. Tuhan--- tatapan nya menembus uluh hati. "Semua akan baik-baik aja. Kita akan melewati ini."

Selat tersenyum. Wanita itu mengusap punggung tangan Gibraltar perlahan membuat si empu merasakan desiran yang hebat. Desiran yang selalu hadir dikala Selat perhatian kepada Gibraltar.

Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

Tapi--- Gibral berpikir kalau dia belum jatuh cinta. Namun semua perilaku yang ditunjukkan oleh Gibral adalah cinta. Pria itu tidak mampu merangkai kata-kata yang indah untuk menyenangi hati istrinya. Namun pria itu langsung melakukan tindakan yang membuat istrinya meleleh sendiri.

"Ayo kita ke kantor aku. Banyak orang yang sudah menunggu mu." Pria itu mendorong Selat dari belakang secara perlahan-lahan. Mereka menaiki lift dan memencet tombol lantai dasar.

"Benarkah?"

"Yup. Kamu itu spesial. Kamu wanita kuat." Ucapan Gibraltar membuat Selat tertunduk malu dengan wajah memerah layaknya tomat. Oh Tuhan, kenapa manis sekali. "Kamu cocok jadi istri aku. Jadi jangan menunduk." Ia menyentuh dagu Selat membuat si empu enggan menunduk lagi. Wanita itu menatap ke depan lalu pintu lift terbuka lebar.

Kedua anak manusia itu berjalan ke arah ruang makan yang di mana sudah di isi oleh Jasmin, dan Wangsa. Mereka menyambut pasutri yang baru saja bergabung dengan nya.

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now