(28) Manis

17.1K 1.7K 800
                                    

Hallo semua nya!

How was ur day?

Kangen SelBral?

Kalian baca ini jam berapa?

Kalian baca ini hari apa?

Target komen 1,5K ya! Target vote nya 1,1K yaa! InsyaAllah bisa.

Selamat membaca!!

🦋🦋🦋
---SelBral

🦋🦋🦋---SelBral

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Selatania PoV

Angin berhembus syahdu. Langit berwarna biru terang, dengan jenis awan cirrostratus ada di angkasa lepas. Burung-burung beterbangan di atas sana. Sepertinya hedak bermigrasi.

Suhu menunjukan angka enam belas derajat celcius. Ku pikir itu lumayan panas untuk ukuran Jerman. Biasanya hanya dua derajat lebih, pada bulan Juni.

Ini adalah hari ketiga di Berlin. Hubby menghabiskan banyak waktunya dengan bekerja. Sementara aku? Aku terkadang berjalan mengelilingi Jerman, dengan uang yang dibawakan oleh hubby.

Aku juga membawa kartu itu. Jadi bebas ingin membeli apapun. Hubby tak menemani ku saat pergi keluar. Dia terlalu sibuk. Aku juga tak mau menganggunya.

Ku pikir— hubby itu rapuh. Benar-benar rapuh bahkan. Wajahnya datar-datar saja meskipun tengah ditimpa masalah yang sebenarnya tidak bisa dia hadapi sendiri. Dia juga butuh tempat cerita, karena selama ini tidak ada yang bisa mendengarkannya dengan baik.

Bagaimana dengan tuan Pratama? Dia terlalu sibuk dengan perusahaan nya sendiri. Tapi sepertinya sekarang lebih sibuk karena memegang perusahaan milik hubby.

Sepertinya saat aku pulang nanti akan menjadi bahan cacian lagi. Mereka pasti menggibahi tentang diriku yang tiba-tiba saja mengambil cuti dan diterima dengan mudah. Biasanya kalau mau mengambil cuti— melalui prosedur yang repot. Harus melakukan ini dulu lalu itu. Harus mengisi ini dan itu. Barulah cuti. Agak pilih kasih sih.

Tapi hubby selalu bilang kalau aku bekerja di tempatnya hanya untuk mengisi waktu luang saja. Hubby tak memperdulikan kinerja ku mau baik atau buruk. Yang penting ada kegiatan.

Sebenarnya kinerja ku bagus kok. Aku bekerja seperti biasa saja. Tidak mendengarkan perintah hubby yang bilang kalau tak usah sering-sering lembur.

Walaupun itu adalah perusahaan hubby— tetap saja aku harus tanggung jawab. Untuk masuk ke sana saja tidak mudah. Bahkan sebelum kenal hubby pun aku sudah masuk sana. Jadi aku masuk tanpa orang dalam atau apapun itu. Menggunakan kemampuan ku yang utuh.

Aku menatap lekat-lekat pria yang tengah berkutat dengan laptopnya. Wajah pria itu benar-benar serius.

Tapi dia terlihat tampan, ya ampun! Dia adalah pangeran berkuda putih yang membawa pegang, gagah perkasa. Tampan sekali.

Selat GibraltarDonde viven las historias. Descúbrelo ahora