(39) Teka-teki

14.8K 1.5K 1.1K
                                    

Hallo semua nya!

How was ur day?

Kangen SelBral?

Kalian baca ini jam berapa?

Kalian baca ini hari apa?

Target komen 1,5K ya! Target vote nya 1,1K yaa! InsyaAllah bisa.

Selamat membaca!!

🦋🦋🦋
---SelBral

"Kenapa? Apa yang terjadi dengan istri saya?" tanya Gibraltar pada dokter yang ada di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa? Apa yang terjadi dengan istri saya?" tanya Gibraltar pada dokter yang ada di hadapannya. Raut wajah dokter benar-benar membuat hati Gibraltar dan Pratama cenat-cenut sendiri. Wajah mereka berdua lesu.

"Maaf tuan ... sebelumnya saya kasih berita bagusnya."

"Apa?" sepertinya Gibral sudah greget sendiri karena sang dokter mendadak gagu. Mungkin dokternya butuh beberapa menit untuk menata semua kosa katanya.

"Istri tuan masih hidup." Gibral dan Pratama menghela napas nya lega.

 Bagus kalau begitu. "Tapi ..." kalimat ini membuat keduanya menjadi tidak lega. Mereka menatap serius dokter yang ada di hadapannya. "Istri tuan Gibral ... lumpuh sementara. Karena tubuh bagian belakang menyentuh tanah terlebih dahulu."

Semesta Gibraltar runtuh.

Apa yang ia lakukan sekarang?

Mata Gibraltar mengerjab. Kakinya langsung lemas. Mungkin pria itu akan jatuh kalau tidak ditahan oleh Pratama, sahabatnya. Sang dokter menunduk. 

Kecelakaan yang dialami Selat lumayan parah. Apa lagi yang jatuh duluan adalah bagian kaki. Sudah pasti lumpuh. Untung nya hanya sementara saja.

Dan semoga saja tidak bertahan selamanya.

"Astaghfirullah hal adzim." Gibraltar menghela napas nya pelan. Mencoba menetralisir keadaan yang sebenarnya tidak bisa dia hadapi.

Tapi Tuhan memberikan Ujian kepada hambanya sesuai dengan kapastitas hambanya masing-masing.

Tuhan memberikan Gibraltar Ujian seperti ini, berarti Tuhan tahu bahwa pria itu dapat melewati semua ini. Sama hal nya dengan Selat.

"Apa bisa sembuh?" tanya Pratama pada dokter. Ia menahan Gibral yang tiba-tiba hilang kendali atas tubuhnya. 

Pratama meletakkan sahabatnya itu di sebuah kursi besi. Gibraltar menyandarkan tubuhnya. Menatap langit-langit rumah sakit. Sementara Pratama yang akan berbicara kelanjutan tentang Selat. Istri sahabatnya itu.

"Bagaimana dok? Sampai mana kita tadi?" tanya Pratama— memperbaiki posisi berdiri.

"Bisa. Bisa sembuh. Nona Selatania harus menjalani beberapa terapi. Dan kalau sudah mulai membaik— nona Selatania harus belajar berjalan kembali. Semua di ubah dari awal. Semoga saja hanya beberapa bulan. Bukan tahun." Panjang sekali si dokter bercakapnya. Pratama menghela napas nya sedikit lega. Bagus deh kalau seperti itu.

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now