(44) Jatuh cinta?

14.7K 1.6K 1.4K
                                    

Hallo gais, apa kabar?

Baca jam berapa?

Kangen SelBral?

Jangan lupa Vote dan Komen ya! Setiap paragraf juga boleh wkwkwk.

Jangan lupa Vote dan Komen ya! Setiap paragraf juga boleh wkwkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wangsa duduk di sebelah sang menantu. Wanita itu menyuapi Selatania dengan makanan yang sudah dibuat oleh pihak rumah sakit. Wangsa tersenyum. Senyum yang memilukan. Sejujurnya hati nya sakit melihat keadaan Selat seperti ini.

"Mom ... aku cacat." Selat menatap sang ibu mertua lekat-lekat. 

Kalimat tersebut membuat Wangsa menghela napas. Ia tidak ingin menantunya itu merasa terpojok atau merasa bahwa dirinya cacat. Padahal masih ada harapan untuk sembuh, meskipun membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Jangan bilang begitu, Tania. Kamu bisa sembuh, okey? Mom akan selalu ada di sisi mu. Apapun yang terjadi. Gibral dan Jasmin pun akan selalu ada disisi mu. InsyaAllah." Kata Wangsa. Selat terlalu banyak menonton drama. 

Ia pikir ia akan di usir atau dijatuhkan talak karena dirinya sudah cacat, dan dianggap merepotkan. Ternyata ibu mertuanya tidak seperti itu. Bahkan benar-benar baik.

"Mom ..."

"Makan dulu, Tania. Gibral di rumah, ganti baju. Beberapa hari ini dia sibuk membersihkan nama mu." Pernyataan yang satu ini membuat Selat mengerutkan keningnya bingung. Apa maksudnya? Kenapa nama Selat harus dibersihkan? Memangnya salah apa? Seperti itulah yang ada di dalam pikiran seorang Selat.

"Kenapa begitu mom?"

"Pernikahan kalian tertutup. Dan kamu tau sendiri banyak sekali wanita suka pada Gibral." Kata Wangsa membuat Selat terdiam. "Beberapa dari mereka menyebarkan fitnah terhadap mu. Maka dari itu Gibral membersihkannya."

"Selama itu kah aku koma hingga berita seperti ini pun aku baru tau dan sudah beres."

"Kamu koma selama kurang dari seminggu. Dan dalam waktu itu pun Gibral bisa membersihkan semuanya. Sekarang penjuru negeri ini tau bahwa kamu adalah nyonya Umbriel." Perkataan yang membuat Selat ingin tersenyum. 'Nyonya Umbriel.' Terdengar lucu di telinganya. Sedikit aneh saja sih. Namun tidak apa-apa. Selat adalah menantu Umbriel group.

Tok tok tok

Terdengar tiga ketukan pintu dari luar. Wangsa menyuruhnya masuk. Terdapat seorang wanita cantik dengan rambut digerai. Wanita itu memakai almet putih dan memiliki name tag Devia. Dokter yang menangani Selat.

"Selamat malam nona-nona. Maaf menganggu kalian. Saya ingin mengecek keadaan nona Selatania. Boleh ya?" izin Devia ramah dan sopan. Wangsa mengangguk. Tersenyum. Mendorong kursinya ke belakang. Mempersilakan Devia memeriksa sang menantu. Devia mengecek segalanya. Lihai sekali.

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now