(49) Terapi

13.3K 1.4K 1.3K
                                    

Hai hai hai!

Apa kabar kalian semua? Semoga sehat selalu yaa

Jangan lupa VOTE sama KOMEN setiap paragraf ya teman-teman!

Hari ini adalah hari di mana Selatania harus belajar berjalan kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari di mana Selatania harus belajar berjalan kembali. Alat-alat untuk belajar berjalan sudah diterima oleh Wangsa. Walker siap digunakan. Gibral membopong Selat menuju lantai dasar. Lebih tepatnya ke arah halaman belakang. Taman rumah yang besar. Ini adalah halaman belakang, yang terdapat bunga-bunga milik Wangsa. Seperti padang rumput yang indah.

Di mansion ini terdapat kolam renang juga. Namun di area yang berbeda. Tidak jadi satu dengan taman karena lantainya sudah dibuat dengan lantai kayu berwarna coklat keabuan. Indah sekali. Tidak lupa lampu-lampu menghiasi kolam renang. Halaman mansion terlihat benar-benar besar jika dilihat melalui drone.

Wangsa tersenyum melihat anaknya memperlakukan istrinya dengan amat baik. Bahkan Gibraltar rela mengganti jadwal rapat penting supaya bisa membantu istrinya belajar jalan di halaman belakang. Wangsa sudah membereskan semuanya agar Selat tidak terjatuh saat jalan. Tidak ada batu-batu. Hanya rumput.

"Semangat!" teriak Wangsa pada pasutri yang tengah berpegangan satu sama lain. Wangsa tersenyum. Selat melakukan hal yang sama. 

Wangsa menyiram bunga lalu memupuk mawar merah supaya terlihat lebih sehat lagi. Wangsa masuk ke dalam rumah kaca yang isi nya serba tanaman. Itu memang Gibral bikin untuk mommy nya. Sengaja.

"Aku lemas ... hubby." Kata Selat. Gadis itu memegang benda besi yang ada di hadapan nya. Sementara Gibral memegangi pundak nya supaya Selat tidak jatuh. Pria itu menatap Selat dengan tatapan penuh harap.

Tatapan menyemangati.

Selat di tatap oleh pria tampan.

Kamu di tatap oleh kenyataan pahit.

"Kamu pasti bisa. Ayo. Kamu udah disuruh belajar jalan sama dokter beberapa hari yang lalu, karena memang udah waktunya." Kata Gibral dengan tatapan tidak bisa di baca ke arah sang istri.

Beberapa waktu lalu mereka mengecek keadaan Selat yang semakin hari semakin membaik saja. Tulang ekor milik gadis itu untung saja tidak patah. Hanya retak— itupun sedikit. Tidak banyak, masih bisa di selamatkan.

Kepala Selat yang awalnya diperban besar karena bocor— kini sudah menggunakan perban biasa saja, karena jaitan mulai mengering. Gibraltar yang selalu menyemangati nya. Tidak lupa dengan Wangsa dan Jasmin yang siap sedia mengurus Selatania. Menantu tersayang di sini.

Satu langkah Selat ambil. Gibral berteriak girang karena akhirnya sang istri bisa melangkah. Benar-benar senang, sampai reflek mencium pipi kanan Selat membuat si empu merona layaknya tomat. 

"Ayo lagi. Kamu pasti bisa!" ucapnya membuat Selat semakin semangat.

Selat benar-benar merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia. Bagaimana tidak? Gibral memperlakukan nya seperti ratu semenjak dirinya sakit. Tidak ada Gibraltar yang dingin. Namun tetap saja sih tatapan pria itu dingin. Sedikit canggung karena tadi dengan tiba-tiba Gibral mencium pipinya.

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now