(46) Germany

17.7K 1.5K 1.4K
                                    

Ada yang rindu dengan Selat Gibraltar?

Kalian baca ini jam berapa?

Kalian dari mana aja?

Happy reading ya! 🤍

🦋🦋🦋
---SelBral

🦋🦋🦋---SelBral

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis dengan surai hitam mendudukkan bokong nya di kursi pijat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis dengan surai hitam mendudukkan bokong nya di kursi pijat. Lebih tepatnya sang suami yang meletakkan diri nya di sana. Kaki Selatania masuk ke dalam mesin pijat. Sementara tubuh nya bersandar. Ini adalah kursi pijat milik Wangsa yang jarang dipakai. Sepertinya bagus juga untuk memacu syaraf Selat- agar terbangun kembali.

Tidak ada yang mengenakan jilbab di dalam rumah. Sebenarnya hanya Wangsa. Wanita itu memakai kerudung instan berwarna hitam.

Lagi pula lelaki dilarang masuk ke sini. Gibral yang menulis larangan di depan. 'Pria dilarang masuk. Sampai waktu yang ditentukan.' Seperti itulah tulisan nya. Akan ia copot kalau sudah selesai.

Perlu digaris bawahi, pria yang dimaksud kecuali Gibral.

Penjaga mengerti keadaan sekarang. Mereka tidak akan masuk tanpa menelepon Gibraltar terlebih dahulu. Gibral menatap lekat sang istri. Sementara Wangsa sibuk di dapur.

Bagaimana dengan Jasmin? Gadis itu duduk di sofa, dengan celana pendek nya. Kaki berselonjor. Di tangan terdapat camilan kentang- sambil menonton series Netflix terbaru. Jasmin tidak kuliah. Lebih tepatnya membolos. Sementara Gibral seharus nya bekerja sekarang. Kemarin dia sudah disibukan dengan Selat yang baru saja pulang ke rumah.

"Hubby." Lirih Selat. Menatap sang suami yang berdiri tidak jauh dari nya. Gibral menatap ke arah empu suara--- menaikkan kedua alis mata tebalnya. Wajah tidak tersenyum. Datar-datar saja. Namun terlihat benar-benar tampan!

"Kenapa hm?"

"Kaki ku mati rasa." Gibral menghela napas karena medengar penuturan seperti itu dari istrinya. Gibral mengusap kening nya. Entahlah harus bagaimana lagi. Ini semua hanyalah waktu yang bisa menjawab. Tidak ada yang instan di dunia ini.

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now