(12) Kenapa, istriii?

18.3K 1.9K 1.1K
                                    

Hallo semua nya!

Gimana puasa nya? Lancar?

Target komen 800, ya! Target vote nya 750! InsyaAllah bisa.

Selamat membaca!!

🦋🦋🦋
---SelBral

🦋🦋🦋---SelBral

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selatania PoV

Pagi hari pertama di rumah suami ku. Suami? Yap. Sekarang aku sudah menjadi istri. Istri sungguhan! Aku terbangun pada pukul tiga dini hari.

Mendapati Gibraltar tengah terlelap sangat pulas, di sofanya. Ia seperti kedinginan. Ku tarik selimutnya yang sudah urakan, sampai ke dada. Pria bertelanjang dada. Padahal ini dingin.

Ya Tuhan. Aku salah fokus. Wajah nya... benar-benar indah! Ku selimuti dengan cepat. Ia mengulet. Merubah posisi tidurnya menjadi berciuman dengan sandaran sofa berwarna abu-abu muda itu.

Lampu masih redup. Angin AC terus saja menyerang kami berdua tanpa ampun. Aku berjalan ke arah kamar mandi yang terang. Kalau kamar mandi— memang sengaja di nyalakan lampunya. Katanya memang harus selalu terang dan bersih.

Aku mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat malam. Bersujud pada Allah. Menceritakan semua hari ku yang kemarin. Tidak lupa berdoa untuk hari ini. Semoga hari ini berjalan lancar.

Hari ini aku belum mulai bekerja. Juga dengan Gibraltar. Pesta pernikahan yang di adakan tertutup. Memang ada banyak kamera. Tapi ternyata itu tidak boleh di publikasikan ke muka umum. Tidak apa-apa. Itu malah bagus.

Orang-orang kantor tidak ada yang datang kemarin. Aku melihatnya sendiri. Sepertinya Gibral tidak mengundang mereka.

Sepertinya Gibral sengaja merahasiakan pernikahan kami berdua dari anak-anak kantor. Tapi tidak apa-apa.

Itu malah bagus. Kalau mereka tahu bahwa aku adalah istri dari pemilik perusahaan— pasti mereka akan menjadi penjilat dadakan. Dan itu akan membuatku jengkel. Pasti!

Yeah ... Gibral adalah atasan ku. Dan aku menikah dengan atasan ku.

Sungguh sesuatu yang sepertinya tidak akan terjadi di dunia nyata. Nyata nya ini terjadi pada hidup ku.

Aku menggunakan mukenah. Gibral belum tahu tentang rambut ku. Saat tidur— aku tak melepas hijab. Sengaja.

Aku belum siap menunjukkan mahkota ku yang sudah ku jaga sebaik mungkin, selama bertahun-tahun. Walaupun sudah sah, tetap saja masih ada rasa khawatir.

Gibral terlihat pulas sekali. Ku akui bahwa ia benar-benar tampan. Aku tidak bisa mengerti lagi. Suami ku setampan ini?

Untungnya teman-teman SMA tidak ada yang mengetahui kalau aku sudah menikah. Mereka sering membully ku dulu. Dan itu pengalaman paling menyedihkan. Dulu aku jerawatan. Jadi mereka menyebutku dengan embel-embel MisJer. Entahlah apa. Miss Jerawat. Mungkin.

Selat GibraltarWhere stories live. Discover now